Mohon tunggu...
Faricha ichda
Faricha ichda Mohon Tunggu... Guru - Seniman

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Parenting Education for Parent of This Era"

20 September 2018   22:47 Diperbarui: 20 September 2018   22:49 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
familyandchildcaretrust.org

Miris! Saya heran dengan fenomena anak jaman sekarang yang masih SD udah pacar-pacaran, masih SD udah pada gandengan, masih SD udah pada cinta-cintaan. Jaman saya mah boro-boro cinta-cintaan, apa lagi gandeng-gandengan, orang dikasih permen sebiji aja udah sorak-sorak kegirangan.

Akhir-akhir ini banyak sekali kasus anak menikah dibawah umur. Sangat disayangkan sekali hal tersebut terjadi kepada anak-anak bangsa kita. Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa yang seharusnya harus dididik dan dibimbing agar  mereka menjadi generasi penerus bangsa yang baik nantinya. Mau jadi apa nantinya generasi penerus bangsa kita jika kecil- kecil udah pada cinta-cintan ? Sudah pada dinikahkan ?

Yah memang mungkin orang tua menikahkan anaknya bukan tanpa alasan, mungkin karena orang tua takut anaknya berbuat zina, jadi lebih baik dinikahkan saja. Tanpa disadari atau tidak pernikahan diusia yang dini ini seringkali menyebabkan anak minim pengetahuan karena setelah menikah mau tidak mau mereka pasti akan putus sekolah. Mau jadi apa nantinya jika kecil-kecil udah nggak sekolah? 

Generasi yang seperti apa yang akan dicetak nantinya? Hm miris. Kecil-kecil udah pada nikah ya. Saya mah boro-boro, udah dua puluh tahun aja dideketin cowok masih deg-degan gakaruan berasa jantung mau copot dah kwkw jadi curhat kan.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Mungkin salah satu hal penyebabnya adalah kurang fahamnya masyarakat khususnya para orang tua dalam hal mendidik anak. Padahal keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat, keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak untuk berinteraksi dan lingkungan pertama bagi anak untuk belajar. 

Bukanlah hal yang tabuh lagi dan mungkin sudah sering kita jumpai orang tua yang lebih mementingkan gatgednya dari pada anaknya. Orang tua masa kini yang mungkin pendidikannya pun tidak bisa diragukan lagi tapi dalam hal mendidik anak mereka kurang memahaminya. 

Buktinya saja mereka lebih mementingkan gatged ketimbang anaknya. Bisa jadi mereka mengerti, tapi mereka sudah terlanjur kecanduan oleh gatged tersebut dan enggan menaruhnya demi anak mereka. 

Nah sepertinya hal itulah yang menjadikan anak berkembang tidak sesuai dengan umurnya, mereka berkembang terlalu cepat karena terlalu sering nenonton tontonan sinetron ditelevisi yang seharusnya bukan untuk anak-anak melainkan untuk orang dewasa dan remaja. Kurangnya pengawasan orang tualah yang menyebabkan hal tersebut kini kian marak menjadi-jadi. 

Apalagi kini teknologi kian semakin canggih, anak-anak keci pun kini sudah bisa mengakses situs-situs yang seharusnya bukan untuk usia meraka dan tidak layak untuk mereka tonton, hal itulah yang menjadikan mereka dewasa belum waktunya. Kata kuncinya adalah ada pada pengawasan orang tua.

Oleh karena itu parenting education sangatlah penting untuk masyarakat khususnya bagi para orang tua. Parenting education adalah pendidikan pengasuhan bagi orang tua agar anak berkembang sesuai dengan apa yang orang tua inginkan (berkembang sesuai dengan usia). Dalam parenting education didalam konteks PAUD yang paling penting adalah komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah. Mengapa demikian? 

Karena dalam komunikasi tersebut dimaksudkan agar pihak sekolah mengerti apa yang dilakukan oleh anak dan bagaimana perkembangan anak ketika berada di rumah dan sebaliknya agar terjadi kesinambungan antara pegasuhan dirumah dan pendidikan disekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun