Mohon tunggu...
farhan
farhan Mohon Tunggu... Lainnya - FarhanMHFD

Salah adalah Bagian dari menemukan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Amerika Serikat Melawan Covid-19

4 Juni 2020   16:10 Diperbarui: 4 Juni 2020   16:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Amerika Serikat tengah mengalami krisis Kesehatan. 

Jumlah positif corona pada tanggal 1 Juni 2020 sudah tercatat mencapai 1.825.160 korban, dan jumlah kematiannya pun sudah mencapai 371.700 orang. Angka tersebut menjadikan Amerika Serikat sebagai Negara yang memiliki jumlah terbesar dalam kasus COVID-19. 

Apalagi keputusan yang diberikan oleh Presiden Amerika Saat ini tidak jelas. pada Februari lalu, Trump meremehkan permasalahan pandemi tersebut. Akan tetapi pada pertengahan Maret Ia mengakui bahwa Pandemi ini tidak bisa di anggap enteng.

Pada bulan April, Trump mengatakan dengan mengkonsumsi cairan disinfektan bisa menyembuhkan, akan tetapi perkataannya tersebut ditolak oleh para ahli. Pernyataan tersebut justru membahayakan banyak orang, apa lagi kondisi masyarakat yang sedang panik terhadap virus tersebut. Ppenggunaan disinfektan memang dipercaya dapat membunuh virus yang berada dipermukaan tubuh kita. Namun berbeda halnya jika cairan tersebut dikonsumsi kedalam tubuh. Dikutip dari BBC yang diterangkan oleh Rob Chilcot, yaitu seorang toksikolog dari Universitas Hertfordshire mengatakan, "memasukan cairan pemutih kedalam tubuh untuk menetralisir virus tidak hanya tak efektif, juga dapat menimbulkan efek samping sampai dengan kematian"

Lalu pada awal Mei, Trump memutuskan akan mengakhiri gugus tugas virus corona, padahal Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Robert Redfiel mengatakan bahwa "gelombang kedua Covid-19 akan lebih buruk dari sebelumnya, karena diprediksi berbarengan dengan datangnya musim flu".

Bahkan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sampai mengkritik cara kepemimpinan Donald Trump seperti anak kecil, dalam pidato virtualnya pada acara penghormatan lulusan sekolah menengah nasional yang disiarkan oleh CNN, Sabtu (16/5/2020).

"Melakukan apa yang terasa enak, nyaman, mudah, itulah cara pikir anak kecil" cetus Obama kepada gaya para  pejabat Amerika Serikat saat menangani Covid-19. Dikutip oleh New Yourk Post, Minggu (17/5/2020).

Obama terlihat sangat tidak menyukai cara Donald Trump dalam mengahdapi wabah Virus Corona tersbut. 

Bahkan Obama memandang Covid-19 telah menjelaskan bawah tidak semua pemimpin yang sedang menduduki jabatan mengerti untuk bertindak sesuatu dalam kondisi sulit.

lanjutnya, Obama juga menilai pandemi tersebut telah memperburuk masalah kesetaraan ras dan juga ekonomi di Amerika Serikat. Terlebih dengan respon pemerintahan saat ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun