Seseorang perempuan di X pernah mengajukan sebuah pertanyaan yang berujung viral. Dalam postingan itu dia penasaran kenapa pawa cowok bisa baik-baik saja melewati hari ulang tahunnya tanpa ada perayaan apapun. Jawabannya beraneka ragam. Seseorang nyeletuk, "untuk apa kita merayakan hari di mana semua masalah kita bermula?"
Celetukan ini terkesan ringan, namun di dalamnya tersimpan makna yang dalam dan gelap. Sebuah video dari kanal Youtube psikologi terkemuka "School of Life" membahas sebuah topik menarik tentang mengapa laki-laki cenderung merasa kesepian.
"Laki-laki tidak bercerita, mereka minum kopi di depan minimarket sambil mengamati jalanan." Begitu ungkapan banyak warganet di medsos. Kesepian seperti menjadi satu-satunya teman setia para lelaki dewasa. Mereka sibuk bekerja, memenuhi kebutuhan keluarga, sampai tidak ada waktu untuk diri mereka sendiri. Mereka seringkali berteman, namun jarang memiliki sahabat.
Mengutip video berjudul "Psikologi Kesepian Pria" di kanal Youtube School of Life, dari setiap sembilan orang pria, hanya ada 1 orang dari mereka yang mengaku memiliki sahabat dekat. Kesullitan pria dalam membangun persahabatan yang intim bukan disebabkan kekurangan dalam diri mereka. Penyebabnya adalah bagaimana masyarakat menuntut mereka untuk menjadi seorang "pria". Terdapat konflik antara apa yang dituntut untuk menjadi seorang pria dan apa yang diperlukan untuk membangun persahabatan. Menjadi pria menuntut kekuatan, sementara persahabatan dibangun di atas kerentanan.
Sekelompok pria bisa saja nongkrong membahas pertandingan Manchaster United, atau berdiskusi tentang harga saham, atau bercerita tentang kisah para nabi. Namun semua itu bukan persahabatan sejati. Persahabatan sejati adalah ketika dua orang percaya satu sama lain untuk bercerita tentang pasangannya, tentang keluarganya, atau ketika seseorang mau berkata "tolong aku" saat dalam kesulitan. Hal itu sering ditemukan dalam hubungan antar-perempuan namun sangat jarang dalam hubungan antar-lelaki.
Konstruksi masyarakat memaksa laki-laki untuk selalu tangguh dan kokoh. Sepanjang sejarah yang mereka lakukan adalah berperang, membangun pasukan, menaklukan kota. Gagasan bahwa pria bisa saja rentan, takut, lemah, dan sedih relatif sulit diterima di tengah masyarakat. Dengan begitu mereka menjadi sulit mengungkapkan perasaan sebenarnya kepada orang lain. Mereka lebih suka menutupinya dengan humor dan kebohongan.
Jawaban sebenarnya dari pertanyaan kenapa laki-laki bisa baik-baik saja melewati hari ulang tahun mereka tanpa perayaan, adalah karena konstruksi masyarakat telah meyakinkan mereka bahwa mereka tidak berhak atas hal-hal sentimental. Mereka harus serius, rasional, dan visioner. Merayakan hari saat mereka dilahirkan tidak terasa "laki".
Untuk itu, bagi para laki-laki yang membaca ini, berceritalah. Jika tidak kepada sahabatmu, maka berceritalah kepada Tuhanmu. Terkadang beban di pundakmu terlalu berat. Dan seringkali sebagian besarnya bisa hilang hanya dengan bercerita.
Berceritalah di sini sekarang. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur:
- kapan terakhir kali kamu menangis?
- apa yang ingin kamu katakan padaku jika kamu tahu aku tidak akan merendahkanmu?
- kapan kamu merasa paling cemas?
- apa yang membuatmu marah?
- apa yang ingin kamu maafkan?
- apa yang dirasakan oleh anak kecil di dalam dirimu?
Jawablah dengan jujur dan lepaskan sebagian beban di pundakmu. Kamu berhak sedih dan frustrasi. Kamu berhak diperhatikan dan disayangi. Setiap perasaanmu valid dan patut didengarkan.