Mohon tunggu...
Farhati Mardhiyah
Farhati Mardhiyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Full time copy and content writer Blogger yang punya ketertarikan pada jalan-jalan, makanan, budaya, lingkungan. Magister lingkungan gadungan ini masih belajar untuk siap berkontibusi kepada Indonesia lebih melingkung dan berkelanjutan. Mari berteman di dunia maya dan tatap mata, kindly check IG : https://www.instagram.com/farhatimardhiyah Twitter : https://www.instagram.com/farhatimardhiah Blog : https://www.farhatimardhiyah.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pesan Bijak Berkurban Tanpa Plastik yang Masih Setengah Hati

14 Agustus 2019   07:00 Diperbarui: 14 Agustus 2019   21:25 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : Instagram @ditps.klhk

Mengapa isu sampah plastik baru muncul akhir-akhir ini? Jawabannya karena kita dikejutkan oleh fakta banyaknya biota laut mati karena tidak sengaja menelan sampah plastik yang bermuara di lautan. Faktanya lagi Indonesia merupakan negara peringkat ke-2 di dunia sebagai penghasil sampah terbesar, banggakah kita?

Momen perayaan Idul Adha melalui ajakan Bijak Berkurban tanpa plastik sebenarnya salah satu edukasi kepada masyarakat untuk mulai membiasakan diri tidak bergantung pada plastik, sulit memang karena plastik barang yang murah dan mudah. 

Sebagai umat muslim sebenarnya Allah sudah menyampaikan "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia". 

Saat Idul Adha lah momen terbaik kita untuk berani mulai biasa mengurangi plastik, bayangkan jika satu masjid memotong 1 sapi dan 4 kambing dimana 1 sapi saja bisa membutuhkan 400 bungkus dan 4 kambing bisa sampai 50 bungkus, artinya satu masjid butuh 450 kantung plastik.

Indonesia sendiri punya lebih dari 800.000 masjid, kalau semuanya memotong hewan kurban seperti hitungan di atas, berarti satu hari ketika Idul Adha sudah menghasilkan sampah sampai 380 juta kantung plastik. 

Tidak menggunakan atau mengurangi pemakaian plastik akan sangat berkontribusi mengurangi jumlah pemakaiannya di momen Idul Adha, semua tergantung pada diri sendiri, bijakkah kita?

Source : Instagram @sayapilihbumi
Source : Instagram @sayapilihbumi

Daging Lebih Kering dan Awet

Melalui eksperimen kecil-kecilan di rumah, saya membandingkan daging kurban yang dibungkus plastik dan besek beralaskan daun pisang. Ternyata memang daging dalam besek lebih kering, tidak lembek, dan tidak bau. 

Berbeda dengan bungkus plastik walaupun kemasan berwarna putih, daging tetap terasa bau apek karena tercampur dengan plastik itu sendiri, lebih basah juga.

Pemindahan daging ke kemasan sebelum disimpan dalam kulkas ternyata lebih awet dengan yang dibungkus besek, terlihat warna kesegaran daging. Di sinilah sebenarnya keuntungan menggunakan besek. Selain itu besek bisa digunakan kembali setelah dicuci untuk wadah bawang putih atau bumbu dapur lainnya.

Tips Menerapkan Bijak Berkurban Tanpa Plastik

Saya jadi berfikir sebenarnya menggunakan besek itu mudah diterapkan loh, misal ada pengurban atau shohibul kurban yang berniat memberikan dana kurbannya kepada pengelola hewan kurban, disampaikan saja ada dana besek yang dikeluarkan, kalau kambing misalnya 1 ekor bisa 15 besek berarti 1500 dikali 15, tambahannya tidak lebih dari 50.000 rupiah loh, murah meriah. Sampaikan sambil edukasi mengenai isu sampah plastik yang semakin menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun