Mohon tunggu...
Muhamad Fardhansyah
Muhamad Fardhansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Masih Belajar

Masih belajar Antropologi. Pola pikir induksi yang diadaptasi dari socrates, menghasilkan pandangan yang lebih holistik dari berbagai macam perspektif.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Satu Tahun Penanganan Pandemi Covid-19, Siapa yang Diprioritaskan?

25 Juni 2021   17:08 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:30 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Antropolog asal Amerika Merill Singer, pernah menulis mengenai pendekatan untuk menangani kesehatan masyarakat terutama mengenai wabah dalam teori syndemic  mengatakan;

“Serangkaian masalah kesehatan yang saling terkait dalam konteks kondisi sosial dan fisik yang berbahaya dapat secara signifikan mempengaruhi beban penyakit secara keseluruhan, dan status kesehatan suatu populasi”

Pendekatan tersebut relevan saat ini, dengan mengusulkan bahwa pihak yang berwenang harus menggunakan kekuatan politik dan ekonomi yang dimilikinya dan mengalihkan fokusnya yang mengarah ke wabah. Bukan ke hal yang lain, seperti Work from Bali yang menggunakan anggaran negara dengan dalih pemulihan sektor pariwisata di Bali, program kartu pra kerja yang menggunakan anggaran triliunan dan para legislator yang justu fokus kepada pembuatan produk hukum yang tidak mendesak saat ini.

Pemerintah yang mempunyai instrumen, sudah semestinya mengalihkan dan mengerahkan instrumen yang dimilikinya untuk penanganan Covid-19 ini.

Covid-19 secara terang-terangan membuka tata kelola pemerintahan yang kacau, mulai dari birokrasi dan koordinasi dan fokus pemerintah yang tidak serius masih memikirkan aspek lainnya, terutama penyelamatan ekonomi.

Jangan sampai wabah ini menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah, dan pemerintah harus tegas dengan instrumen penanganan yang jelas, tidak mementingkan segelintir golongan saja, tetapi harus lebih bersifat horizontal dan merata!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun