Mohon tunggu...
Faranisa Fauziana
Faranisa Fauziana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Putri Seorang Anak Penjahit yang Jujur

1 Desember 2021   11:36 Diperbarui: 1 Desember 2021   11:52 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Sudah Put diam kamu!. Aku tidak ingin berbicara denganmu."

Saat jam istirahat berlangsung, Putri pergi ke kantin sendirian, Ia membeli sebuah roti dan gorengan dengan harga Rp. 3.000. Saat Putri hendak membayar, tanpa sengaja Putri melihat temannya mengambil roti tanpa membayar. Melihat hal tersebut, Putri memberitahu ibu kantin kalau ada anak yang mencuri roti.

"Bu, anak itu mengambil roti diam-diam. Ia tidak membayar"

"Baik nak, terima kasih sudah memberi tahu ibu"

Ibu kantin itu menghampiri anak yang dikatakan Putri mengambil roti tanpa membayar. Saat ibu berbicara dengan baik, akhirnya anak tersebut mengakui kesalahannya dan ia akhinya membayar roti yang sudah dia ambil.

"Kamu yang berkata pada ibu kantin kalau aku mengambil roti diam-diam"

"Aku tadi melihatmu. Apa salah aku berkata jujur pada ibu kantin"

"Kamu ya, tidak di kelas, tidak di kantin perlakuanmu sama saja!"

"Aku hanya membela kebenaran, apa aku salah?" tanya Putri

Setelah kejadian itu terjadi di kehidupan Putri. Putri tidak memiliki teman. Banyak teman yang menjauhinya. Ia hanya sendiri dikelas, duduk sendirian, mengerjakan tugas sendirian, pergi ke Kantin sendirian, bahkan Putri hanya diam dikelas saat jam istirahat. Putri lebih memilih membawa bekal dari rumah agar ia tidak mendapat cemooh dari teman-temannya.

Walaupun begitu, Putri selalu merasa jika hal yang ia lakukan adalah benar. Kejujuran merupakan hal yang harus dibenarkan. Segala bentuk kecurangan tidak boleh dibenarkan. Ia selalu yakin kalau kejujuran adalah kunci dalam kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun