Mohon tunggu...
Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Junjung Kualitas! Wujudkan Bonus Demografi Indonesia Mandiri

21 Januari 2017   22:36 Diperbarui: 21 Januari 2017   23:20 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

“Beri aku 1000 orang tua, Niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya

Beri aku 10 orang pemuda, Niscaya akan ku guncangkan Dunia”

Ir.soekarno

Perkembangan dan kemajuan indonesia sering kali menjadi konsumsi masyarakat seperti prediksi bonus yang dimiliki indonesia di tahun 2020 – 2030. Bonus tersebut adalah bonus demografi dimana bonus demografi merupakan fenomena kependudukan yang menarik untuk dikaji. Bonus demografi yaitu penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. Menghadapi masa bonus demografi dapat melalui pendidikan yang berkualitas, kestabilan perekonomian dan ketenegakerjaan nasional serta kesehatan yang merata.

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara didunia yang diakui kesuksesanya dalam menurunkan tingkat pertumbuhan penduduk menuju level yang sangat rendah. Indonesia tercatat memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi pada tahun 1970-an yaitu 2,33 % per tahun. Sedangkan pada tahun 2010 berhasil ditekan menjadi 1,49 % pertahun data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan Depedency Ratiomemiliki angka lebih kecil yaitu 48,6 angka ini akan semakin kecil pada tahun 2020 – 2030.[1]

Dengan demikian, pada tahun 2020 – 2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif sekitar 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan terjadi peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan nasional.[2]


Bonus demografi indonesia merupakan hasil usaha indonesia selama beberapa puluh tahun pengendalian penduduk keseimbangan antara penduduk, lapangan kerja dan perekonomian nasional dalam program keluarga bencana ( KB ). Mengingat fenomena terdahulu masyarakat lebih suka banyak anak karena menurut mereka banyak anak banyak rezeki. Pemahaman ini hanya mengingat bahwa lahan tanah lapangan kerja yang membutuhkan kinerja sangatlah banyak tapi berbeda dengan masa sekarang yang sudah diatur dalam undang – undang republik indonesia nomor 52 tahun 2009.

Peluang kemajuan indonesia sangat besar mengingat hadiah bonus demografi di indonesia. Hanya saja strategi dan persiapan sumber daya manusia harus siap agar keberuntungan ini membawa berkah pada indonesia. Persiapan yang perlu diperbaiki demi ketersediaan kinerja yang berkualitas agar dapat mengelolah kekayaan sumber daya alam di indonesia.

Dalam hal ini pemerintah sebagai agent of developmentperan yang sangat berpengaruh karena pemerintah harus mempersiapkan generasi muda yang tinggi kualitas sumber daya manusia dan lapangan kerja.  Untuk mencapai hal tersebut harus terdapat beberapa faktor utama misalnya pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lapangan pekerjaan. Tidak hanya pemerintah yang berperan sebagai konsep, sarana dan prasarana tetapi, masyarakat sebagai peran utama harus mendukung dan dapat merealisasikan agara tujuan antara pemerintah dan masyarakat berjalan secara proporsional.

Namun jika bangsa indonesia tidak mampu menyiapkan kualitas sumber daya manusia dan lapangan kerja, Bonus demografi akan menjadi beban dan permasalahan negara seperti pengangguran yang besar, timbulnya kriminalitas di kalangan masyarakat, bertambahnya tingkat kemiskinan, kemunduran mental, pertumbuhan ekonomi terhambat, standar kualitas kehidupan menurun dan lainya.

Maka dari itu, agar kesejahteraan masyarakat melalui bonus demografi ini tidak menjadi malapetaka. Faktor utama yang harus dikaji lagi dan dikemas menjadi bentuk yang berkualitas dan berhasil untuk diciptakan.

Kualitas pendidikan di indonesia adalah komponen paling penting. Semakin banyak pemuda yang terdidik maka semakin besar peluang kemajuan di indonesia. Untuk memperbaiki kualitas pendidik serta sistem dalam pendidikan dapat melahirkan generasi emas. Dengan pendidikan indonesia dapat mewujudkan cita-cita bangsa dan mensejahterakan masyarakat. Sistem pendidikan indonesia harus di desain lebih bermutu seperti hal nya wajib belajar 12 tahun, sistem DO ( drop out ) jumlahnya dikurangi untuk keluarga berpenghasilan rendah dan kurikulum direvisi. Menanamkan karakter kejujuran, kedisiplinan dan tata krama pada kurikulum sekolah dasar ( SD ) agar dari kecil diajarkan cara berproses belajar dengan baik dan cara berpikir yang lebih kreatif.

Selain itu, pihak sekolah yang harus memberikan mutu pembelajaran yang berkualitas dan menyiapkan pendidik yang berkualitas pula. Pemerintah juga harus memberikan penegasan pada peraturan agar seluruh warga negara indonesia merasakan pendidikan yang sudah disediakan tanpa alasan apapun. Peran orang tua juga sangat penting untuk mengawasi kegiatan sehari-hari agar tidak terpengaruh dengan lingkungan yang tidak mendukung. Melihat angka partisipasi sekolah menunjukan kemajuan tiap-tiap umur setiap tahunya

Tidak hanya pendidikan formal yang perlu diperhatikan namun pendidikan non formal juga harus diperhatikan. Karena tidak semua memiliki kompetensi dibidang akademik melainkan keberagaman tersebut membuat indonsia memiliki banyak karakter untuk membantu kemajuan indonesia. Fasilitas yang perlu diperbaiki dan dilengkapi sebagai bahan penunjang pembelajaran non akademik. Lahirnya pendidikan yang berkualitas menghasilkan dan memajukan perekonomian indonesia. Sistem Ketenegakerjaan di indonesia dapat dirubah 95% diambil dari tenaga kerja pribumi mengingat sumber daya manusia yang masih rendah membuat peluang pekerjaan hak milik indonesia menjadi hak milik orang asing akibatnya tingkat pengangguran di indonesia semakin meningkat.

Bonus demografi indonesia yang akan datang pada tahun 2020 – 2030 menjadi jendela peluang ( windows opportunity ) untuk pertumbuhan ekonomi. populasi penduduk yang produktif menjadi awal usaha untuk mewujudkan perekonomian maju di indonesia. Tentu tidak lepas dengan penduduk produktif yang terampil dan memiliki kualitas baik dalam kesiapan kerja baik bekerja di instalansi atau perusahaan maupun membuat lapangan pekerjaan sendiri. Peran pemerintah memberikan peluang kesempatan kerja dan lapangan pekerjaan yang memadai dengan jumlah penduduk produktif yang siap kerja. Pengelolaan angkatan kerja yang tepat tentu juga memperlancar masalah pengangguran yang selama ini masih memiliki angka yang cukup tinggi.

Tenaga kerja di indonesia

Dalam juta

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Tenaga Kerja

116,5

119,4

120,3

120,2

121,9

122,4

127,8

Bekerja

108,2

111,3

113,0

112,8

114,6

114,8

120,8

Menganggur

8,3

8,1

7,3

7,4

7,2

7,6

7,0

Sumber: Sakernas, Bps

Jumlah angakatan kerja yang terus meningkat membutuhkan peningkatan lapangan pekerjaan. Peningkatan lapangan kerja akan memperluas kesempatan kerja dan akan mengurangi pengangguran. Perluasan kesempatan kerja harus dilihat berdasarkan keseimbangan distribusi penyerapan kerja antar sektor perekonomian. Sehingga investasi yang dipilih untuk memperluas kesempatan kerja diprioritaskan pada sektor tersebut yang akan meningkatkan produktifitas perekonomian.[3] Jika perekonomian di indonesia setara dengan kebutuhan yang dibutuhkan sumber daya manusia dapat melahirkan generasi emas yang sehat dan berkualitas karena kesenjangan sosial bisa berkurang 90%. Kesehatan juga memiliki peranan penting dalam bonus demografi indonesia di tahun 2020 – 2030. Perbaikan gizi sebagai penunjang mutu daya pikir usia produktif. Pemerintah sebagai penggerak seharusnya memberikan fasilitas yang memadai misalnya memperbaiki peraturan sistem kesehatan di indonesia antara lain memberikan pelayanan penuh kesahatan bagi masyarakat yang kurang mampu, meningkatkan kualitas tenaga medis, mengadakan program “Kasih Ibu” penggelakan “asi eksklusif”, Pemberian makanan bergizi, Imunisasi. Mengadakan “Hari gizi” nasional program ini dipenggelakan wajib serentak di setiap sekolah di indonesia, mengadakan “1000 Nutrisi Bayi” di gelakkan untuk bayi dari umur 0 – 9 bulan dilaksanakan serentak secara nasional sesuai kebijakan puskesmas desa masing-masing, menggalakan penyuluhan bagi ibu hamil dan ibu setelah melahirkan, mengadakan senam ibu hamil dan ibu ketika masih nifas.

Memperketat pengawasan makanan dalam bentuk ilegal dengan tujuan menjaga konsumsi pelajar untuk kesehatan dan perkembangan otak. Memiliki penduduk yang produktif sangat bagus tetapi harus ditunjang dengan kesehatan yang memadai demi tercapainya bonus demografi yang mandiri.

Jadi bonus demografi indonesia adalah salah satu kesempatan indonesia memiliki peluang emas terhadap kemajuan indonesia. dimana bonus demografi indonesia angka penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk non produktif. Keuntungan yang sangat besar jika dikelolah secara tepat. Strategi menjunjung tinggi kualitas dan mewujudkan indonesia mandiri adalah salah satu proses yang tepat. Ibarat kata bonus demografi seperti pisau jika digunakan secara tepat akan mengahasilkan sasaran yang tepat dan apabila tidak dapat menggunakanya maka luka yang didapat.

[1] Irfan Teguh, “KOMPASIANA”,Mempersiapkan Penduduk Indonesia Menghadapi Masa Bonus Demografi Melalui Pendidikan Kejuruan yang Merata dan Berkualitas,24 Juni 2014, diakses pada tanggal 21 Januari 2017 pada pukul 15.16, http://www.kompasiana.com/irfanteguh/mempersiapkan-penduduk-indonesia-menghadapi-masa-bonus-demografi-melalui-pendidikan-kejuruan-yang-merata-dan-berkualitas.

[2] Permana, “ANTARANEWS”.com, BKKBN: Indonesia Mendapat Bonus Demografi pada 2020, di akses pada tanggal 21 Januari 2017 pada pukul 2.55, http: //www. Antarnews.com/print/145637/bkkbn-indonesia-mendapat-bonus-demografi-pada-2020.

[3] M. Saichudin, “Jendela AlMarsya”, Menuju Bonus Demografi Indonesia Tahun 2020-2030,7 Maret 2015, di akses pada tanggal 19 Januari 2017 pada pukul 12.00, http://fkmalmarsya.blogspot.co.id/2015/03/menuju-bonus-demografi-indonesia-tahun.html.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun