Mohon tunggu...
Zulhaq Faqih Nugroho
Zulhaq Faqih Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (NIM 24107030084)

Menulis apa saja yang menarik di sekitar. Suka membahas transportasi, buku, perjalanan, dan hal random lainnya. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Ketika Pejalan Kaki Jadi Korban: Potret Trotoar Jogja yang Menyedihkan

12 Juni 2025   23:29 Diperbarui: 12 Juni 2025   23:29 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto trotoar di dekat SMA De Britto yang dipakai untuk berjualan (sumber: dokumentasi pribadi)

Jogja sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki. budaya masyarakat Jogja relatif santai. Apalagi Jogja dikenal sebagai kota pelajar, tempat berkumpulnya anak-anak muda yang sadar pentingnya gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Namun, potensi itu tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada keberpihakan nyata dari para pengambil kebijakan.

Pemerintah daerah perlu mulai memikirkan pembangunan trotoar bukan hanya sebagai pelengkap jalan raya, melainkan sebagai kebutuhan mendasar bagi mobilitas warga. Tidak hanya di kawasan pariwisata, trotoar yang layak harus hadir di sekitar sekolah, kampus, pasar, terminal, dan pemukiman padat. Para pedagang kaki lima juga perlu ditata dengan baik agar tidak mengambil hak pejalan kaki. Di sisi lain, masyarakat juga harus ikut serta menjaga fungsi trotoar agar tidak berubah menjadi lahan parkir atau tempat berjualan sembarangan.

Sebagai seorang mahasiswa yang kuliah di Jogja, saya merasa kondisi ini perlu terus dibicarakan agar ada perubahan nyata. Kita berhak memiliki ruang yang aman untuk berjalan kaki, bukan sekadar menjadi pelengkap di antara deru kendaraan bermotor. Jogja bisa menjadi kota yang ramah untuk semua orang, jika pembangunan infrastrukturnya mulai berpihak pada manusia, bukan sekadar kendaraan atau demi pariwisata semata.

Suatu hari nanti, saya berharap bisa berjalan kaki dari kampus menuju halte tanpa harus was-was. Bukan hal yang muluk, hanya hak paling dasar sebagai pejalan kaki: mendapatkan trotoar yang layak

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun