Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Harga Waktu Sang Ayah Versi Surat at-Takaatsur

17 Mei 2019   00:09 Diperbarui: 2 Agustus 2019   20:55 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://theparentcue.org 

"1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, 2. sampai kamu masuk ke dalam kubur. 3. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), 4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. 5. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, 6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, 7. dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. 8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)."  (at-Takaatsur: 1-8).

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alkisah 11 tahun yang lalu, pada karya half full half empty yang berjudul "Harga Waktu Ayah" menceritakan tentang kesibukan seorang ayah, hingga anaknya membayar waktu untuk berjumpa ayahnya. Beberapa dari kita mungkin pernah membacanya, dan bagi sebagian pembaca mungkin baru saja mengetahuinya. Mari kita review kembali ceritanya. Saya mengkombinasikan dengan isi materi dari Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia yang disampaikan di Aula KBRI-Beijing (14/05/19).

Baca Juga : Menyapa Ramadhan di Beijing

Seperti biasa Bisma, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
"Kok, belum tidur ?"
Sapa Bisma sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau Tanya berapa sih gaji Papa ?"
"Lho tumben, kok nanya gaji Papa? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.
"Boleh. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja
sekitar 10jam dan dibayar Rp400.000,00. Setiap bulan rata-rata di hitung 22 hari kerja.
Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo?"
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Bisma beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya."Kalo satu hari Papa dibayar Rp400.000,00 untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp40.000,00 dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Bisma. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp5.000,00 enggak ?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".
"Tapi Papa..."

Diceritakan bahwa Kesabaran Bisma pun habis. "Papa bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.
Usai mandi, Bisma nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya.
Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp15.000,00 di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Bisma berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah.
Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp5.000,00 lebih dari itu pun Papa kasih" jawabnya.

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".
"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Bisma lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp15.000,00 tapi..... karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp40.000,00 maka setengah jam aku harus ganti Rp20.000,00. Tapi uang tabunganku kurang Rp5.000,00 makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Bisma pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

Makna mendalam yang bisa petik pada cerita ini adalah betapa waktu sangat berharga bagi kehidupan keluarga. Bahwasanya, harta yang kita kumpulkan tidak akan bermanfaat sedikitpun kecuali dinafkahkan di jalan Allah SWT. Seperti yang terdapat dalam surat (at-Takaatsur: 1-8) pada pengantar kalimat pembuka di atas. "Secara umum manusia akan merasa kurang, sehingga akan terus menambah dan menambah, sampai dengan nanti ketika mendatangi kuburan kamu sekalian, sampai kamu mati. Baru kita akan merasa bahwa kita tidak memiliki harta benda di dunia". Tutur Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia tersebut.
Baca Juga: Ustadz Kelahiran Portugal-Indonesia Siap Kawal Ramadhan Selama 30 Hari

Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun