Sebelum diresmikan dengan nama Pantai Pandawa pada Desember 2012, pantai ini dikenal dengan nama Secret Beach. Tidak heran mengapa disebut demikian sebab pantai Pandawa memang tersembunyi dibalik barisan bukit karang menjulang tinggi yang menutupinya. Penduduk setempat menyebutnya Pantai Kutuh, merujuk pada lokasinya. Namun sejak diadakan Festival Pantai Pandawa tepatnya tanggal 27 hingga 31 Desember 2012, Secret Beach ini kemudian resmi bernama Pantai Pandawa. Terinspirasi dari nama tokoh yang diambil dari legenda Mahabharata.
Adalah Desa Kutuh, tempat dimana pantai Pandawa ini berada, sebuah desa nelayan yang sebagian besar penduduknya merupakan petani rumput laut. Desa ini demikian sederhana dengan deretan rumah yang juga masih sederhana disepanjang pantai dan hampir di semua pelatarannya bisa ditemui rumput laut hasil panen yang sedang dijemur. Melihat potensi lain yang bisa ditawarkan pantai ini maka oleh lembaga desa setempat Desa Kutuh kemudian diperkenalkan sebagai objek pariwisata yang tidak hanya menawarkan keindahan panorama pantai, hamparan pasir putih dan biota lautnya. Tetapi juga sebagai lokasi olahraga seperti selancar, kano dan paragliding. Dan benar saja, kalau datang ke pantai Pandawa ketiga aktifitas tadi bisa ditemukan dengan mudah.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Kano-kano yang disewakan"]
Uniknya keindahan panorama yang ditawarkan di pantai Pandawa terlihat sejak melewati tebing kapur yang “dipangkas” sedemikian rupa untuk memberi kesan artistik di sepanjang jalan masuknya. Jalan beraspal menuju ke pantai seolah membelah tebing-tebing ini dan sedikit demi sedikit seperti tirai panggung yang bergeser menampilkan keindahan dibaliknya, tebing-tebing inipun menunjukkan pesona birunya laut Pandawa yang menjadi buih-buih putih saat menyentuh bibir pantai.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Jalan masuk dengan tebing kapur yang "]
Semakin mendekat ke pantai, masih di tebing kapur yang terpahat rapi itu ada ceruk-ceruk tempat dimana satu per satu patung Panca Pandawa yang menjadi ikon pantai ini dipasang. Walaupun saat ini sedang dalam tahap penyelesaian namun sudah banyak wisatawan yang tak melewatkan kesempatan berfoto dengan latar belakang patung-patung ini. Dari sini tinggal ikuti saja jalan menurun yang akan langsung menuju ke pantai berpasir putih yang menjadi primadona baru bagi para wisatawan maupun peselancar.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Ceruk-ceruk dimana patung Panca Pandawa ditempatkan"]
Ombak yang menyentuh bibir pantai ini cukup tenang dan aman bahkan jernih hingga terlihat jelas sampai ke dasarnya. Bangku-bangku untuk berjemur atau sekedar bersantai tertata rapi di sisi kanan pantai lengkap dengan payung untuk berteduh saat sinar matahari terlalu terik. Di belakangnya terdapat deretan kedai yang menjual makanan dan minuman ringan dengan harga terjangkau.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Deretan bangku untuk berjemur sekaligus berteduh dengan kedai-kedai dibelakangnya"]
Tak sekedar aktifitas berenang, yang memiliki hobi mengayuh kano juga bisa melakukannya dengan menyewa peralatannya di pantai ini. Saat cuaca cukup cerah dan angin tidak terlalu kencang, ada aktifitas paragliding yang melintas diatas pantai ini. Atau kalau cukup bernyali, tak jauh dari pantai ini ada vendor yang menawarkan aktifitas paragliding dengan harga yang cukup terjangkau untuk wisatawan domestik.