Ia tidak segan menyapa siapa pun yang lewat. Senyumnya khas, dan tutur katanya membuat nyaman. Beberapa pelanggan bahkan sudah mulai mengenalnya. Beberapa mahasiswa tampak mampir sambil berujar, "Mas Ifan, kopinya dua ya, kayak kemarin."
Dari interaksi-interaksi itulah Ifan juga belajar banyak. Tak sekadar transaksi jual beli, tapi juga membuka ruang obrolan, bertukar cerita, bahkan saling menyemangati.
Saya mencicipi iced coffee gula aren buatannya, tidak hanya menyegarkan di tengah panas, tapi juga memiliki rasa yang lembut dan tidak terlalu tajam. Ifan bilang, ia belum punya alat kopi mahal, hanya bahan-bahan sederhana yang ia olah sendiri.
"Ini gula arennya asli, Kak. Saya pilih yang warnanya pekat dan baunya wangi. Kopinya juga yang agak light, biar nggak pahit banget. Soalnya targetnya anak kuliahan, kan nggak semua suka kopi yang strong," jelasnya penuh percaya diri.
Ifan juga terbuka dengan masukan pelanggan. Salah satu pelanggan pernah menyarankan variasi rasa atau ukuran gelas berbeda. Ide itu langsung ia catat dan pertimbangkan untuk ke depan.
Meski usahanya baru berjalan tiga hari, Ifan sudah memiliki visi ke depan. Ia tak ingin selamanya berjualan keliling. Suatu hari nanti, ia ingin membuka booth atau lapak tetap, mungkin di dekat kampus atau bahkan foodcourt.
"Pengen punya tempat sendiri. Tapi sekarang jalanin dulu yang bisa dijalanin. Yang penting bisa ketemu orang, bisa ngobrol, dan pelan-pelan belajar usaha," ujarnya.
Saya bertanya padanya, apa yang membuatnya bertahan, ketika cuaca panas, bahan habis, dan pelanggan kadang sepi?
"Karena saya tahu nggak ada yang instan. Saya percaya kalau terus usaha, pasti ada jalan. Walaupun capek, tapi senang kalau ada yang beli dan bilang kopinya enak. Itu udah cukup bikin semangat lagi," jawabnya dengan mata yang berbinar.
Dari sepeda motor yang sederhana, dari gelas kopi dan es batu yang ia bawa keliling, Ifan sedang menyeduh lebih dari sekadar kopi, ia menyeduh harapan, peluang, dan mimpi. Bahwa setiap orang punya titik mulai yang berbeda, dan keberanian untuk melangkah adalah bahan baku utama untuk sebuah perubahan.