Mohon tunggu...
Fanni Dwi Abriyanti
Fanni Dwi Abriyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Foto Fanni Dwi Abriyanti

Love Cooking and Food Photography A Wife and mother with 2 daughters

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyulap Sampah Belanja Online dengan Kreativitas

24 Oktober 2021   23:20 Diperbarui: 24 Oktober 2021   23:57 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peningakatan Belanja Online Selama Pandemi berdasarkan hasil studi LIPI

Senada dengan LPEM FEB UI, hasil riset yang dilakukan oleh LIPI juga menunjukkan angka yang signifikan peningkatan Belanja Online atau layanan delivery. Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI merilis hasil studi nya tentang 'Dampak PSBB dan WFH Terhadap Sampah Plastik di kawasan JABODETABEK' yang dilakukan melalui survei online pada tanggal 20 April-5 Mei 2020. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas warga Jabodetabek melakukan belanja online yang cenderung meningkat. Dari yang sebelumnya hanya 1 hingga 5 kali dalam satu bulan, menjadi 1 hingga 10 kali selama PSBB/WFH (sumber : http://lipi.go.id/berita/peningkatan-sampah-plastik-dari-belanja-online-dan-delivery-selama-psbb/22037). 

Peningakatan Belanja Online Selama Pandemi berdasarkan hasil studi LIPI
Peningakatan Belanja Online Selama Pandemi berdasarkan hasil studi LIPI

BELANJA ONLINE MENINGKAT = SAMPAH PUN BERTAMBAH 

Dari data di atas menunjukkan angka yang signifikan naiknya angka Belanja Online selama pandemi. Good news yah karena semua mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap di rumah dan melakukan aktivitas termasuk belanja online di rumah. Tapi di sisi lain peningkatan Belanja Online juga menimbulkan masalah baru, karena meningkat juga jumlah sampah Belanja Online. 

Sebagian besar paket belanja Online dibungkus dengan plastik tebal dan buble wrap, kardus, bahkan di Jabodetabek menurut LIPI, jumlah sampah plastik dari bungkus paket mengungguli jumlah sampah plastik dari kemasan itu sendiri. Wah gak kebayang yaaah betapa banyaknya sampah dari Belanja Online, sementara mayoritas masyarakat belum sadar akan bahaya sampah plastik, belum banyak kesadaran masyarakat untuk memilah milih sampah untuk di daur ulang dan keterbatasan tempat daur ulang. Dari beberapa tetangga dan teman-teman yang saya tanyakan perihal sampah belanja online, mereka tidak mengerti dan kurang tahu mengenai daur ulang, dan sulitnya menemukan tempat daur ulang juga menjadi kendala dalam pengelolaan sampah belanja online yang ujung-ujungnya sampah belanja online langsung dibuang ke tempat sampah tanpa bisa memanfaatkan sampah menjadi barang yang memiliki fungsi. 

KREATIVITAS MENYULAP SAMPAH BELANJA ONLINE MENJADI BERMANFAAT 

Lantas, apakah ada solusi terkait pengelolaan Sampah Belanja Online agar tidak menumpuk dan bisa bermanfaat??? 

Jawabannya : KREATIVITAS. 

Dengan kreativitas kita bisa menyulap Sampah Belanja Online dari rumah saja lho...kok bisaaaa???

 Bisa saja...dan saya sudah melakukannya di rumah bersama anak-anak, karena anak-anak sering berkreasi, saya tidak pernah membuang bungkus paket belanja online, saya kumpulkan untuk mereka gunakan ketika akan berkreasi. 

1. Kotak Kardus 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun