Dunia sudah memasuki era baru yaitu era teknologi dan komunikasi. Perkembangan
teknologi dan komunikasi ini terjadi sangat pesat, teknologi terus menciptakan berbagai
macam jenis gadget yang memiliki klasifikasi sebagai gadget high technology. Pada umumnya
teknologi (gadget) telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang,
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar
tetap menggunakan internet lewat gadgetnya dengan cerdas. Namun dewasa ini gadget dalam
penggunaannya sering kali terjadi secara berlebihan dan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan.
Pengaruh tersebut dapat dirasakan baik pada diri tersebut dan pada orang yang berada
disekitar penggunanya. Salah satu lingkungan terdekat yang dikenai pengaruh oleh
penggunaan gadget adalah keluarga. Keluarga yang secara harfiah memiliki fungsi dan
tanggung jawab masing-masing pada anggota keluarganya menjadi terganggu akibat adanya
penggunaan gadget yang berlebihan pada penggunanya. Salah satu aspek yang terganggu
dalam keluarga adalah aspek interaksi sosial antar anggota keluarga, yang mencakup di
dalamnya pola komunikasi dan kontak sosial. Lewat komunikasi dan kontak sosial inilah
perubahan interaksi sosial dalam keluarga tersebut dapat diukur. Adanya perbedaan dan
perubahan komunikasi dan kontak sosial yang terjadi di dalam keluarga sebelum dan sesudah
penggunaan gadget pada anggota keluarga dapat mempengaruhi pola interaksi sosial dalam
keluarga secara menyeluruh.
Penggunaan gadget pada era teknologi seperti sekarang dapat mempengaruhi aspek
kehidupan lainnya. Gadget sebagai media secara umum memiliki fungsi positif bagi
penggunanya. Namun penggunaan gadget yang kurang cerdas baik secara kuantitas atau
kualitas dapat memberikan dampak yang lain, termasuk pada keluarga sebagai lingkungan
sosial terdekat bagi suatu individu. Keluarga sebagai kelompok primer bagi suatu individu
memiliki peran dalam hal sosial. Penggunaan gadget yang tidak cerdas pada anggota keluarga
berpotensi untuk mengubah peran-peran dari keluarga tersebut dan mempengaruhi fungsi
keluarga secara keseluruhan bagi setiap anggota keluarga.
Fenomena penggunaan gadget pada anggota keluarga yang pada akhirnya berpotensi
mengubah suatu pola interaksi sosial di dalam keluarga ini dapat diminimalisir dengan
pemberian intervensi dari pekerja sosial keluarga sesuai fungsinya. Pekerja sosial keluarga
dapat berupaya melakukan family therapy yang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga guna
menyadarkan akan perubahan pola interaksi yang berpotensi mempengaruhi peran dan fungsi.Â
keluarga secara keseluruhan. Sehingga keluarga dapat memperbaiki pola penggunaan gadget
minimal dalam keadaan berinteraksi dengan keluarga.Intensitas penggunaan gadget memiliki
hubungan yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial didalam keluarga. Dimana
hakikatnya gadget dibuat dengan fungsi untuk mempermudah kegiatan seseorang, dalam
artian fungsi gadget disini adalah baik. Namun dapat mengalami perubahan fungsi bila
penggunaan gadget tersebut tidak dibarengi dengan ilmu yang cukup, dalam artian harus
adanya pengelolaan dan pengendalian penggunaan gadget mulai dari kuantitas waktu
pengguna sampai pada kualitas isi dari pengguna yang dilakukan.
Dalam keluarga, gadget telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Di sisi
positif, gadget mempermudah komunikasi antar anggota keluarga. Misalnya, orang tua yang
bekerja bisa tetap berhubungan dengan anak-anak melalui pesan singkat atau panggilan video.
Hal ini membuat interaksi lebih fleksibel dan tidak terikat oleh jarak. Selain itu, banyak
aplikasi pendidikan yang membantu anak dalam belajar, sehingga gadget bisa mendukung
perkembangan intelektual.
Namun, sisi negatif gadget juga tidak bisa diabaikan. Banyak keluarga yang saat berkumpul
justru sibuk dengan layar masing-masing. Fenomena "phubbing" (phone snubbing), yaitu
mengabaikan orang sekitar karena sibuk dengan ponsel, sering terjadi di ruang makan
maupun ruang tamu. Akibatnya, komunikasi tatap muka berkurang, dan kedekatan emosional
antar anggota keluarga melemah. Selain itu, anak-anak yang terlalu sering menggunakan
gadget cenderung mengalami penurunan keterampilan sosial, karena lebih terbiasa
berinteraksi secara virtual dari pada langsung.Â
Kesimpulan
Penggunaan gadget memang memiliki dampak positif yang signifikan, baik dalam
meningkatkan akses informasi, komunikasi, pendidikan, maupun keterampilan teknologi.
Namun, jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengawasan yang tepat, dampak
negatifnya juga tidak bisa diabaikan, seperti kecanduan, gangguan kesehatan fisik, dan
gangguan sosial. Pada anak-anak, pengawasan orang tua sangat penting untuk
memaksimalkan manfaat gadget dan mengurangi risikonya.
Di satu sisi, gadget mempermudah komunikasi dan memperluas akses informasi, namun di
sisi lain dapat mengurangi kualitas interaksi tatap muka jika digunakan secara berlebihan.
Oleh karena itu, keseimbangan menjadi kunci agar masyarakat tetap bisa memanfaatkan
teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai sosial yang penting. Dengan kesadaran bersama,
teknologi dapat menjadi sarana untuk memperkuat, bukan melemahkan, interaksi sosial
dalam keluarga maupun masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI