Mohon tunggu...
Fallenpx
Fallenpx Mohon Tunggu... -

I'll write more if deemed necessary ;)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengupas Hal-hal Lain Seputar Polemik Pengadaan MBT buat TNI-AD

5 Februari 2012   21:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 4928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* Bila jembatan yang akan dilalui ternyata konstruksinya lemah dan/atau terlalu tua, maka MBT sama sekali tidak perlu melewati jembatan karena bisa melintasi dasar sungai tersebut atau yang dikenal dengan sebutan "fording" hingga kedalaman maksimal 1,2 meter (tanpa persiapan) hingga 4 meter (bila menggunakan snorkel).

* Bila kedalaman sungainya lebih dari 4 meter akan tetapi lebarnya kurang dari 27 meter, bisa digunakan kendaraan "bridge layer" buat memasang jembatan on-site.

* Bila sungainya lebih dalam dari 4 meter dan lebih lebar lagi, bisa memakai "rakit" atau jembatan ponton.

Jadi? Apa masalahnya?

******

2. Peluru-peluru kendali dan roket peluncur granat anti-tank (ATGM & RPG) jauh lebih bermanfaat dibanding MBT di Indonesia!

Sebelum membahas hal ini, perlu diketahui beberapa hal terlebih dahulu:

a. Tidak ada senjata yang sempurna. Bentuk ancaman yang berbeda-beda membutuhkan taktik dan alat yang berbeda-beda pula. b. Aksi dan Reaksi. Perkembangan teknologi di satu sisi akan selalu membuahkan perkembangan teknologi penangkalnya di sisi yang lain.

Laporan-laporan sebagian media dan video-video klip di situs-situs penyedia jasa video streaming banyak memperlihatkan betapa MBT termutakhir pun seolah tak mampu bertahan menghadapi gempuran peluru kendali anti-tank (Anti Tank Guided Missile - ATGM) atau roket peluncur granat (Rocket Propelled Grenade - RPG) seperti dalam perang di Irak, Afghanistan, Lebanon dan Chechnya. Lalu kemudian muncullah anggapan-anggapan bahwa rencana pembelian MBT oleh TNI-AD ini sebaiknya dialihkan saja menjadi pembelian ATGM dan RPG daripada membeli MBT yang hanya akan menjadi mangsa empuk bagi senjata-senjata semacam itu. Tapi benarkah demikian?

Ya dan tidak. Ya, bahwa teknologi persenjataan anti-tank modern, baik itu yang bisa dibawa infantri maupun yang diluncurkan dari kendaraan tempur lain seperti helikopter serang, memang berpotensi besar untuk menghancurkan - atau sedikitnya merusak - kendaraan kendaraan perang lapis baja termasuk MBT sebagaimana tertera pada berita-berita atau terlihat pada video-video klip seperti disebutkan diatas. Tapi itu sama sekali bukan berarti membuat MBT menjadi ketinggalan jaman karena banyak sekali faktor-faktor lain diluar pemberitaan-pemberitaan dan video-video tersebut yang menegaskan bahwa MBT masih akan memegang peranan penting dalam pertempuran di masa kini hingga di masa depan.

Hal ini bisa diilustrasikan dalam sebuah kasus di Irak dimana sebuah roket peluncur granat (RPG-29 seperti terlihat diatas) dengan hulu ledak ganda mampu menembus lapisan baja MBT Challenger 2 buatan Inggris yang mencederai pengemudinya hingga harus merelakan tiga jari kakinya diamputasi. Dari kasus ini bisa dilihat dua hal:

>Pertama: Perkembangan teknologi anti-tank menghasilkan RPG-RPG dan ATGM-ATGM dengan kemampuan daya hancur yang makin besar yang salah satu buktinya ditunjukkan dengan penerapan hulu ledak bertipe "shaped charge" atau yang dikenal juga dengan sebutan HEAT (High Explosive Anti Tank) yang dipasang berganda (tandem). Namun di sisi lain,...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun