Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reruntuhan dan Harapan: Dinamika Sandera, Jenazah, dan Negosiasi Perdamaian di Gaza 2025

13 Oktober 2025   21:06 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Grok)

Banyak area di Gaza telah dihancurkan total. Jenazah bisa tertimbun reruntuhan, tertimpa tanah runtuh, atau akses ke lokasi sangat sulit bahkan oleh pihak yang ingin mengevakuasi.

2.Identifikasi yang rumit

Mayat yang rusak parah (akibat bom, kebakaran, luka tembak) mungkin tidak bisa langsung dikenali. Perlu proses forensik (DNA, sidik jari, alat medis) yang memakan waktu.

3.Militer dan keamanan

Lokasi jenazah mungkin berada di daerah yang masih dianggap "zona konflik" atau milik kelompok bersenjata, sehingga evakuasi belum memungkinkan aman.

4.Kontrol dan negosiasi

Grup yang menahan jenazah atau kelompok yang punya kontrol wilayah bisa menahan pemulangan sebagai alat tawar atau syarat dalam negosiasi.

5.Perjanjian dan batas waktu

Kesepakatan yang ada sering menetapkan bahwa pengembalian jenazah harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu, tapi jika terlambat atau tidak sepenuhnya, ada klausul konsultasi pihak ketiga atau badan internasional. 

Laporan menyebut bahwa badan internasional akan membantu mencari jika jenazah tak dikembalikan dalam waktu 72 jam.  

Jadi "belum ditemukan" itu wajar saja dalam perang besar yang sangat destruktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun