Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Reruntuhan dan Harapan: Dinamika Sandera, Jenazah, dan Negosiasi Perdamaian di Gaza 2025

13 Oktober 2025   21:06 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:06 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Grok)

Skeptisme terhadap janji Israel rasional---dalam konflik, pihak yang punya kekuatan sering bermain fleksibel

Hamas melepaskan 20 sandera yang masih hidup sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata / pertukaran tahanan.  

Israel sebaliknya membebaskan lebih dari 1.900 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.  

Selain sandera hidup, ada juga pengembalian jenazah sejumlah sandera (mayat) --- disebut "28 deceased hostages" dalam sejumlah laporan.  

Tapi bukan semua jenazah dikembalikan sekaligus; sebagian jenazah "belum ditemukan / belum dikembalikan" masih menjadi masalah.  

Salah satu rencana dalam kesepakatan adalah bahwa jika jenazah tidak dikembalikan dalam jangka waktu tertentu (sekitar 72 jam sejak akhir pertempuran) maka "badan internasional" akan ikut membantu mencari.  

Jadi memang, kabar bahwa "sebagian jenazah belum ketemu" itu valid menurut laporan saat ini.

Kenapa "belum ketemu" itu bukan bukti otomatis bahwa semuanya "kocar-kacir"

Menganggap bahwa karena beberapa jenazah belum dikembalikan maka semua pasti hancur atau diabaikan adalah terlalu ekstrem. 

Beberapa faktor yang bisa menyebabkan jenazah belum ditemukan atau belum dikembalikan:

1.Lokasi yang sangat hancur / tertutup reruntuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun