Political fragmentation dalam negara-negara Islam atau negara Islam + negara bergabung dengan rezim non-stabil (Afghanistan di bawah Taliban) berpotensi diprovokasi karena kelemahan institusional
Afghanistan mengklaim telah membunuh 58 tentara Pakistan dalam aksi perbatasan malam hari. Â
Pakistan mengakui ada korban, tapi menyebut jumlahnya 23 prajurit tewas dalam bentrokan dengan pasukan Taliban Afghanistan. Â
Perbatasan utama antara kedua negara ditutup setelah pertukaran tembak dan serangan udara. Â
Kedua belah pihak saling menuduh melanggar wilayah dan menyediakan perlindungan bagi kelompok militan seperti TTP (Tehreek-i-Taliban Pakistan). Â
Klaim "58 tentara tewas" berasal dari pihak Afghanistan --- versi Pakistan memperkirakan jauh lebih rendah.
Latar Belakang
Perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, disebut Durand Line, telah menjadi titik ketegangan historis sejak zaman kolonial.
Pakistan menuduh Afghanistan (khususnya Taliban) membiarkan wilayahnya digunakan sebagai basis militan yang menyerang Pakistan.
Taliban, di sisi lain, menolak klaim tersebut, menyebutnya sebagai upaya provokasi politik oleh Pakistan.
Faktor Pemicu Konflik Terbaru
*Serangan udara Pakistan di wilayah Kabul / kota-kota di Afghanistan yang dianggap melanggar kedaulatan. Â
*Peningkatan aktivitas militan TTP yang sering menyeberang dari Afghanistan ke Pakistan. Â
*Respons balasan oleh Taliban Afghanistan untuk memukul pos-pos militer Pakistan di perbatasan. Â
*Persaingan geopolitik oleh negara-negara tetangga atau kekuatan regional yang memanfaatkan konflik untuk kepentingan sendiri.
Dampak & Konsekuensi
Penutupan perbatasan memengaruhi perdagangan, mobilitas warga, dan aktivitas ekonomi lokal. Â
Eskalasi militer dapat memicu konflik yang lebih luas, termasuk intervensi dari negara ketiga.
Krisis kemanusiaan meningkat di wilayah perbatasan yang sering dilanda penghancuran infrastruktur.
Kewaspadaan regional meningkat --- negara lain di Asia Selatan & negara muslim memperhatikan dampak stabilitas dalam negeri dan solidaritas Islam.
Analisis Politik & Budaya
Konflik ini memperlihatkan betapa political fragmentation dalam negara-negara Islam atau negara Islam + negara bergabung dengan rezim non-stabil (Afghanistan di bawah Taliban) berpotensi diprovokasi karena kelemahan institusional.
Di banyak negara Islam, struktur kekuasaan yang tidak demokratis, elite militer yang kuat, serta intervensi asing membuat mereka rentan terhadap adu domba.
Ketegangan sekte, suku, etnis, dan ideologi juga dimanfaatkan sebagai alat politik---lebih mudah "disetir" ketika solidaritas nasional melemah.
Referensi
AP News. (2025, October 12). Afghanistan says it has killed 58 Pakistani soldiers in overnight border operations. Associated Press. https://apnews.com/article/6089d7b9cf33d2dcac365808ad3dad53
Reuters. (2025, October 12). Dozens killed in Pakistan-Afghanistan clashes, border closed. Reuters. https://www.reuters.com/world/asia-pacific/afghanistan-claims-58-pakistani-soldiers-killed-clashes-border-closed-2025-10-12
The Guardian. (2025, October 11). Heavy clashes erupt along Pakistan-Afghanistan border. The Guardian. https://www.theguardian.com/world/2025/oct/11/heavy-clashes-erupt-along-pakistan-afghanistan-border
Anadolu Agency. (2025, October 12). Afghanistan says 9 of its soldiers killed in clashes with Pakistani troops. Anadolu Agency. https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/afghanistan-says-9-of-its-soldiers-killed-in-clashes-with-pakistani-troops/3714909
Dawn News. (2025, October 12). 23 troops martyred, 200 Taliban and affiliated terrorists neutralised in border skirmishes with Afghanistan: ISPR. Dawn. https://www.dawn.com/news/1948219
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI