Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Colonial Continuity dalam Rencana Board of Peace Gaza 2025: Ujian Legitimasi & Kedaulatan

9 Oktober 2025   20:58 Diperbarui: 9 Oktober 2025   20:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tony Blair dan reruntuhan Gaza (Sumber gambar: Grok)

Badan pengawas seperti Board of Peace idealnya dibentuk dengan perwakilan luas: OKI, negara Arab, organisasi sipil Palestina, mahasiswa Gaza, dan donor internasional --- bukan penguasa tunggal asing

Penunjukan Tony Blair sebagai figur utama dalam pengelolaan transisi Gaza pasca perang memicu kritik tajam dari berbagai pihak, terutama terhadap potensi pengulangan kolonialisme modern. 

Dengan merujuk pada konsep colonial continuity, artikel ini menelaah bagaimana gagasan badan internasional seperti Board of Peace atau Gaza International Transitional Authority (GITA) dapat memperkuat hegemoni eksternal, melemahkan kedaulatan lokal, dan memperpanjang struktur kekuasaan asing atas Palestina.

Pendahuluan

Perang Gaza 2023--2025 telah meninggalkan kehancuran besar di wilayah Gaza. 

Saat wacana gencatan senjata dan rekonstruksi muncul, salah satu skema yang dicanangkan adalah pendirian otoritas transisi yang dikelola sebagian besar oleh aktor internasional --- termasuk nama Tony Blair sebagai calon utama pengatur politik dan administratif di Gaza. 

Tulisan ini membangkitkan memori lama: negara luar mengatur daerah yang lemah demi "stabilisasi". 

Banyak yang menyebutnya sebagai colonial continuity---bentuk baru kolonialisme yang dibungkus retorika diplomasi dan "bantuan".

Kerangka Teoretik: Colonial Continuity & Legitimasi Global

1.Konsep Colonial Continuity

Gagasan bahwa praktik kolonial tidak berhenti sepenuhnya saat negara merdeka, melainkan bergeser bentuk: dari pemerintahan langsung menjadi hegemoni institusional dan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun