Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Colonial Continuity dalam Rencana Board of Peace Gaza 2025: Ujian Legitimasi & Kedaulatan

9 Oktober 2025   20:58 Diperbarui: 9 Oktober 2025   20:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tony Blair dan reruntuhan Gaza (Sumber gambar: Grok)

Peran aktor eksternal dalam "pembangunan", "stabilisasi", atau "transisi" sering menjadi saluran kontrol lama dalam bentuk baru.

2.Teori Legitimasi & Penerimaan Lokal

*Otentikasi dari bawah: legitimasi sejati lahir ketika komunitas lokal ikut menentukan, bukan hanya sutradara asing.

*Konflik identitas: penguasa luar yang "mengatur" bisa dipandang sebagai penjajah baru, karena ia mengabaikan sejarah, trauma, dan suara lokal.

3.Teori Transisi Politik & Negara Transit

Skema negara transit (misalnya Kosovo, Timor-Leste) sering diterapkan oleh kekuatan Barat, dengan campur tangan signifikan dalam struktur negara, alih kekuasaan selektif, dan batasan kedaulatan penuh.

Model ini bisa menjadi "jalan legal" untuk mempertahankan pengaruh politik-ekonomi luar di wilayah pascakonflik.

Fakta Empiris & Kritik Terhadap Rencana GITA / Board of Peace

Aspek

Fakta / Usulan

Kritik & Implikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun