*Aktivis/NGO & akademisi sebagian skeptis: beberapa pengamat menilai rencana menguntungkan satu pihak atau menempatkan kendali pemulihan di tangan aktor yang dipertanyakan (mis. pemerintahan transisi yang diawasi internasional), sehingga menimbulkan soal legitimasinya terhadap rakyat Gaza. (Laporan-laporan media menyorot kritik ini.) Â
Penilaian probabilitas: Apakah Trump berpeluang menang Nobel 2025?
Berdasarkan bukti dan pola historis Komite Nobel:
*Kemungkinan praktis rendah. Komite cenderung memilih aktor/organisasi dengan rekam jejak jangka panjang atau hasil konkrit yang telah diverifikasi. Kampanye yang berlangsung di akhir September/awal Oktober 2025 belum memberi waktu untuk bukti implementasi nyata. Pengamat Nobel di Norwegia menyebut upaya Trump "improbable". Â
Namun dua faktor yang memperbesar peluang (tetap bersifat spekulatif):
1.Jika implementasi segera menghasilkan pembebasan sandera besar-besaran dan penghentian kekerasan yang diverifikasi, itu akan menjadi bukti nyata dan mengubah perhitungan. Â
2.Jika sejumlah pembuat nominasi berpengaruh (anggota parlemen asing, mantan kepala negara, pemimpin agama) secara terbuka mendukung dan menominasikannya, itu meningkatkan peluang formal meski bukan jaminan. (Nominasi formal diperlukan; publikasi dukungan tidak sama dengan nominasi resmi.) Â
Etika, politik, dan implikasi simbolik pemberian Nobel kepada aktor kontroversial
*Legitimasi vs politisasi:Â Memberi Nobel kepada tokoh yang secara domestik dan internasional kontroversial dapat merusak wibawa hadiah itu --- Komite biasanya sangat peka terhadap efek simbolik jangka panjang.
*Normalisasi perilaku problematik:Â Penghargaan bisa dipandang sebagai melegitimasi kebijakan lain yang bertentangan dengan prinsip HAM (mis. tindakan keras terhadap media atau institusi internasional).
*Dampak geopolitik:Â Penghargaan pada Trump akan menguatkan narasi kemenangan geopolitik bagi pendukungnya dan mungkin melemahkan tekanan internasional terhadap pelanggaran HAM---dengan konsekuensi global yang signifikan.