Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Love

Psikologi Cokelat dan Efeknya terhadap Perasaan Cinta

7 Oktober 2025   12:48 Diperbarui: 7 Oktober 2025   12:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cokelat dan cinta (Sumber gambar: Meta AI)

Hubungan antara cokelat dan cinta membuktikan bahwa emosi manusia dapat dimediasi oleh zat biologis yang sederhana namun kuat

Cokelat tidak hanya menjadi simbol kasih sayang dalam budaya populer, tetapi juga memiliki dasar ilmiah yang kuat dalam memengaruhi suasana hati dan emosi manusia. 

Tulisan ini menelusuri hubungan antara kandungan biokimia cokelat---terutama feniletilamin, serotonin, dan teobromin---dengan reaksi psikologis yang berkaitan dengan cinta, ketertarikan, dan kebahagiaan.

Pendahuluan

Cokelat telah lama diasosiasikan dengan romantisme dan cinta. Dalam perayaan seperti Valentine's Day, cokelat menjadi medium komunikasi afektif---cara seseorang menyampaikan perasaan yang sulit diungkap lewat kata. 

Secara antropologis, tradisi ini muncul dari kebiasaan masyarakat Eropa abad ke-17 yang menganggap cokelat sebagai elixir of love.

Kandungan Biokimia Cokelat dan Dampaknya pada Otak

Cokelat mengandung lebih dari 300 senyawa kimia aktif. Beberapa di antaranya berperan langsung dalam memicu reaksi emosional:

*Feniletilamin (PEA): sering disebut "molekul cinta." Zat ini juga diproduksi tubuh saat seseorang jatuh cinta; meningkatkan detak jantung dan fokus pada pasangan.

*Serotonin & Dopamin: neurotransmitter yang mengatur perasaan bahagia dan puas. Konsumsi cokelat meningkatkan kadar serotonin di otak, menimbulkan efek relaksasi dan euforia ringan.

*Teobromin & Kafein: menstimulasi sistem saraf pusat dan memberi efek "energi lembut", serupa dengan sensasi deg-degan saat bertemu orang yang dicintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun