Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Inversi Moral & Legitimasi Kekerasan: Pernyataan Ben-Gvir, Intersepsi Flotilla, dan Krisis Naratif Israel

6 Oktober 2025   11:47 Diperbarui: 6 Oktober 2025   12:17 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penahanan aktivis (Sumber gambar: Meta AI)

Konsep bahwa aktor dominan dalam konflik dapat memutarbalikkan moralitas: korban digambarkan sebagai pelaku, penindas dijadikan pembela. Dalam teori kritis, ini adalah bentuk hegemoni naratif.

2. Legitimasi Kekerasan & Kekuasaan Negara

Menurut teori sosiologi politik, negara mengklaim monopoli atas kekerasan yang "sah" --- yaitu tindakan yang diatur hukum dan dianggap legitim oleh masyarakat --- dan harus melabeli oposisi sebagai "ilegal" agar tindakan keras dibenarkan.

3.Hukum Humaniter Internasional dan Prinsip Proporsionalitas

Undang-undang konflik bersenjata (misalnya San Remo Manual) menyatakan bahwa tindakan militer terhadap kapal sipil atau tidak bersenjata harus berdasarkan klaim blokade yang sah, dilaksanakan secara proporsional, dan mempertimbangkan hak bantuan kemanusiaan.

Analisis Pernyataan Ben-Gvir & Strategi Naratif

Pernyataan / Tindakan

Fungsi Naratif / Politik

Risiko Etika & Hukum

Menyebut aktivis sebagai “teroris” dan “pembela pembunuh”

Stigma ekstrem → membenarkan tindakan militer dan penahanan keras tanpa proses wajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun