Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dilema Gencatan Senjata Gaza-Israel 2025: Ketika Ketidakpercayaan Historis Menentukan Masa Depan

28 Juli 2025   20:17 Diperbarui: 28 Juli 2025   18:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Palestina dan Israel (Sumber gambar: Meta AI)

2.Pengawasan langsung PBB atas implementasi gencatan senjata.

3.Pengadilan kejahatan perang terhadap semua pelaku---dari kedua belah pihak.

4.Pengakuan kemerdekaan politik Palestina sebagai jalan akhir.

Hamas tidak menolak damai. Mereka menolak menyerahkan nasib rakyat Gaza kepada musuh yang telah terbukti berkali-kali menghancurkan janji. Menyerah tanpa senjata adalah jalan menuju penghapusan kolektif, bukan kedamaian.

Israel, di sisi lain, tidak bersedia menyetujui gencatan tanpa penghancuran total musuhnya. Di balik retorika "keamanan", tersimpan mimpi kolonial tentang Gaza tanpa Palestina.

Referensi

  • Amnesty International. (2025). Annual Human Rights Report: State of Palestine. London: Amnesty Publications.
  • Human Rights Watch. (2024). Torture and Ill-Treatment of Palestinian Detainees. New York: HRW.
  • UN Human Rights Council. (2023). Special Rapporteur Report on the Occupied Palestinian Territories. Geneva: United Nations.
  • Khalidi, R. (2020). The Hundred Years' War on Palestine. New York: Metropolitan Books.
  • Papp, I. (2006). The Ethnic Cleansing of Palestine. Oxford: Oneworld Publications.
  • Bishara, M. (2022). Palestine: Matters of Truth and Justice. Doha: Al Jazeera Centre for Studies.
  • Shlaim, A. (2009). Israel and Palestine: Reappraisals, Revisions, Refutations. London: Verso.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun