Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dilema Gencatan Senjata Gaza-Israel 2025: Ketika Ketidakpercayaan Historis Menentukan Masa Depan

28 Juli 2025   20:17 Diperbarui: 28 Juli 2025   18:30 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Palestina dan Israel (Sumber gambar: Meta AI)

*Ini bukan sekadar demiliterisasi, melainkan peniadaan alat pembelaan diri di tengah pendudukan yang masih aktif.

*Mereka menyamakan ini dengan "kembali menjadi pengungsi tanpa penjaga", seperti pasca Nakba 1948.

*Tidak ada jaminan Israel akan menghormati gencatan senjata---apalagi ketika tak ada aktor kuat yang memaksa Israel tunduk pada kesepakatan.

Rekam Jejak Israel: Pengkhianatan dan Kekejaman Terbukti

a. Pelanggaran Gencatan Senjata Sebelumnya

*Dalam gencatan senjata 2014 dan 2021, Israel tetap melakukan serangan udara ke Gaza dengan dalih "pencegahan".

*PBB mencatat lebih dari 70 pelanggaran sepihak oleh IDF dalam 18 bulan setelah

 gencatan 2021.

b. Penyiksaan Tahanan Palestina

*Laporan Human Rights Watch (2024) mencatat: "Tahanan sipil Palestina---termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia---mengalami pemukulan brutal, penelanjangan, pelecehan seksual, dan pencabutan hak untuk makan/minum selama penahanan."

*Amnesty International (2023--2025) melaporkan bahwa: 83% tahanan mengalami penyiksaan berat, puluhan tewas di sel tanpa investigasi independen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun