Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi Tanpa Kedalaman: Politik Narcissus dan Krisis Demokrasi Emosional di Era Digital

25 Juni 2025   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2025   20:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi narsis (Sumber gambar: Meta AI)

Dalam teori psikologi politik, gaya Narcissus berkaitan dengan:

*Narsisme kolektif: kelompok pendukung merasa pemimpinnya cerminan diri mereka.

*Cognitive dissonance: pembelaan mati-matian terhadap tokoh, walau terbukti inkonsisten.

*Politics of emotion: alih-alih membangun rasionalitas, justru mengukuhkan loyalitas melalui rasa bangga, marah, atau takut.

Respons Akademik & Media

Media dan akademisi memperingatkan bahwa fenomena ini berpotensi menghasilkan "Demokrasi Emosional": yaitu sistem politik yang tetap demokratis secara prosedural, tapi mengalami degradasi nilai secara substansial.

Dalam laporan Kompas (2025), dinyatakan bahwa "kemenangan bukan lagi soal kebijakan, tapi soal siapa paling relatable di kamera."

Rekomendasi Kritis

*Pendidikan literasi politik untuk publik, agar pemilih tak terjebak pada gimmick,

*Keterlibatan akademisi dan jurnalis untuk membongkar manipulasi emosional,

*Platform digital harus memiliki algoritma yang memberi tempat untuk diskursus substantif,bukan sekadar konten clickbait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun