Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Refleksi Tanpa Kedalaman: Politik Narcissus dan Krisis Demokrasi Emosional di Era Digital

25 Juni 2025   23:27 Diperbarui: 25 Juni 2025   20:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi narsis (Sumber gambar: Meta AI)

Beberapa indikator munculnya Politik Narcissus:

*Kampanye digital berbasis gimmick visual, bukan argumen programatik,

*Pemimpin politik tampil layaknya selebriti, dengan unggahan TikTok, Instagram, YouTube Shorts,

*Perdebatan publik diarahkan ke isu emosional dangkal (drama, gaya berpakaian, bahasa tubuh),

*Popularitas dalam polling dianggap prestasi, bukan indikator kepercayaan.

Konsekuensi Politik

Hal ini akan berakibat Demokrasi Substansi melemah; rakyat cenderung memilih karena "suka" bukan "percaya".

Kebijakan Publik rentan populisme; program diformulasi untuk suara, bukan solusi.

Ruang Diskusimenyempit; kritik dianggap serangan personal.

Budaya Politikbergeser dari musyawarah ke ekspresi spontan & sesat pikir.

Perspektif Psikologi Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun