Beberapa indikator munculnya Politik Narcissus:
*Kampanye digital berbasis gimmick visual, bukan argumen programatik,
*Pemimpin politik tampil layaknya selebriti, dengan unggahan TikTok, Instagram, YouTube Shorts,
*Perdebatan publik diarahkan ke isu emosional dangkal (drama, gaya berpakaian, bahasa tubuh),
*Popularitas dalam polling dianggap prestasi, bukan indikator kepercayaan.
Konsekuensi Politik
Hal ini akan berakibat Demokrasi Substansi melemah; rakyat cenderung memilih karena "suka" bukan "percaya".
Kebijakan Publik rentan populisme; program diformulasi untuk suara, bukan solusi.
Ruang Diskusimenyempit; kritik dianggap serangan personal.
Budaya Politikbergeser dari musyawarah ke ekspresi spontan & sesat pikir.
Perspektif Psikologi Politik