Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hamas Meniru Strategi Shock Therapy War Gerilya ala Indonesia?

8 Oktober 2023   21:52 Diperbarui: 8 Oktober 2023   22:12 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak serangan Hamas (pic: kompas.com)

Bukan tanpa resiko serangan yang ditempuh Hamas karena akan berdampak langsung pada kehidupan rakyat sipil terutama perempuan dan anak-anak sebab akan menjadi sasaran empuk Israel demi alasan memburu Hamas

Palestina melalui Hamas seakan terbangun dari tidur panjang. Setelah sekian waktu tak berdaya dan diam saja melawan penindasan yang dilakukan Israel. Maka secara mengejutkan pada hari Sabtu (7/10/2023) melakukan serangan habis-habisan terhadap negara zionis tersebut.

Sudah dapat dipastikan dunia sangat tercengang menyaksikan keberanian yang dilakukan Hamas tersebut, sebab hal ini tak biasanya terjadi. Dunia telah salah menebak bahwa Hamas telah mati suri dan tak ada gregetnya lagi. Hingga secara tiba-tiba organisasi pembebasan Palestina tersebut menunjukkan taringnya.

Israel selalu mengusik tapi tak mau diusik

Israel, tentu saja tak terima dengan seramgan roket yang dilakukan Hamas. Karena diklaim menewaskan ratusan warga Israel termasuk tentaranya. Sehingga dengan secepat kilat, Israel melancarkan serangan balik demi membalas penyerangan tersebut.

Bisa dibayangkan, ketidakseimbangan persenjataan antara kedua belah negara, yang tentu saja jauh panggang dari api. Serangan balik yang dilakukan Israel dengan peralatannya  serba canggih, dan tentu saja pesawat tempur super modern. Sudah bisa ditebak lebih banyak memakan korban jiwa dari pihak Palestina.

Kemarahan Israel jelas menunjukkan sikap tidak terima karena negara dan penduduknya diusik. Sungguh bertolak belakang dengan sikap Israel sendiri yang kerap mengganggu dan merampas hak rakyat Palestina, hingga menghilangkan nyawa penduduk sipil dan anak-anak tanpa dosa. Sungguh gambaran sikap berlawanan dan sangat bertentangan dengan serangan balik yang dilakukannya.

Segala sikap dan perlakuan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama sekian waktu seakan didiamkan dan tak mendapat banyak kecaman dari dunia. Propaganda dan kekuatan negara zionis yang mendapat pembelaan penuh dari Amerika, jelas menunjukkan ketimpangan, yang tentu saja membuat Palestina terseok-seok sendiri menahan luka penderitaannya dalam kangkangan negara penjajah.

Namun ternyata, selama sekian waktu penderitaan yang dirasakan Palestina, ternyata kian menebalkan kekuatan mental. Hingga mengasah kecerdikan strategi perang gerilya demi melawan penjajah yang selalu tak terkalahkan.

Dibanding Ukraina yang senantiasa mendapat bantuan senjata dan obat-obatan dari sekutu-sekutunya. Jelas nasib Palestina berbanding terbalik, sebab negara ini harus berjuang sendiri di atas sentimen persekutuan ala kulit putih.

Serangan balik yang dilakukan Israel meluluhlantakkan infrastuktur penting milik Palestina. Tempat-tempat vital untuk menolong mereka yang terluka justru dibombardir habis-habisan. Rumah sakit dan tenaga medis juga tak luput dari serangan tersebut, seakan tak memberi kesempatan sedikit pun bagi warga Palestina untuk hidup kembali setelah dibombardir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun