Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Razia Cukur Rambut = Buli, Mengapa Bisa Terjadi?

15 September 2023   15:27 Diperbarui: 15 September 2023   15:29 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rambut tak karuan akibat cukur paksa (pic: mid-day.com)

Tak sepenuhnya sekolah salah, sebab terkadang ada juga sebagian siswa, yang karena orangtua terlalu memanjakan, mengakibatkan anaknya  bersifat manja dan semaunya sendiri saat di sekoah.

Lalu apa yang harus dilakukan sekolah? 

Sebetulnya tidak berbeda dengan anak-anak dari lingkungan broken home. Anak-anak yang terlalu dimanjakan orangtuanya mengalami kekosongan jiwa juga. Hanya saja mereka terlalu berlimpah hal positif dan baik, sehingga bosan dan menyia-nyiakanya.

Sekolah yang baik pastilah memiliki pendidik yang baik pula. Tentu saja akan membimbng siswa-siswa dengan kekosongan jiwa, menjadi pribadi mandiri dan tidak semaunya sendri, tentu saja dengan cara santun dan tidak otoriter. Sebab pendidik memahami, bahwa anak berlatar belakang dimanjakan, saat menghadapi masalah, justru akan lebih cepat patah dibanding anak-anak broken home. Sehingga diperlukan kesabaran dan ketelatenan ekstra dari para guru disekolah.

Ketika para orangtua telah memahami betapa berat tugas para guru di sekolah dalam memahami anak-anaknya, maka sudah pasti mereka juga akan membantu dari rumah, dengan mengarahkan anak-anaknya ke arah hal yang lebih positif.

Dengan adanya kerjasama yang baik, serta komunikasi intensif antara sekoah, siswa, dan juga orangtuanya. Maka dapat dipastikan tidak akan terjadi lagi razia pemaksaan potong rambut di sekolah. Guru bahagia, siswa bahagia, orangtua bahagia juga.

Salam sukses pendidikan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun