Mohon tunggu...
fakhry abrar tiyodhafin
fakhry abrar tiyodhafin Mohon Tunggu... Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume mataf 2

16 September 2025   20:17 Diperbarui: 16 September 2025   20:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Gambar Pertama: "Pendidikan Tinggi"
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi berawal dari tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.
Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.
Fungsi awal: menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).
2. Gambar Kedua: "Perguruan Tinggi Modern"
Perguruan Tinggi Modern
Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.
Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran, kebebasan akademik.
Perguruan tinggi jadi instrumen negara-bangsa & modernisasi.
Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.
Marketisasi: pendidikan sebagai investasi modal manusia.
21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.
Peran baru: riset global, civic engagement, solusi isu-isu kemanusiaan.
Universitas = ruang pencarian kebenaran + pelayanan kemanusiaan.
3. Gambar Ketiga: "Menjadi Mahasiswa"
Menjadi Mahasiswa
Menguasai Ilmu dan Keterampilan -- Mendalami bidang studi yang dipilih sekaligus mengasah keterampilan berpikir, komunikasi, dan teknologi.
Mengembangkan Diri -- Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Berpikir Kritis dan Kreatif -- Belajar menganalisis masalah, menemukan solusi, serta berinovasi.
Mempersiapkan Karier dan Masa Depan -- Menjadi bekal untuk dunia kerja, profesi, maupun pengabdian masyarakat.
Memberi Kontribusi pada Masyarakat -- Menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.

Materi 1:
Negara pancasila sebagai darul ahdi WA syahadah
Resume:
*Cita-Cita Muhammadiyah: Mewujudkan Indonesia sebagai negara yang baik dan berada dalam ampunan Allah.
*Definisi Darul Ahdi wa Syahadah:
Prinsip Muhammadiyah tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, tempat persaksian (syahadah) umat Islam untuk berkontribusi terbaik.
 Darul = rumah/negara
Ahdi = perjanjian/kesepakatan.

*Latar Belakang:
1. Menjawab tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatisme politik dengan landasan teologis-ideologis bagi umat Islam, khususnya Muhammadiyah dalam bernegara.
2. Indonesia didasarkan pada konsensus nasional: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Menegaskan Indonesia sebagai rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah, bukan negara perang atau kafir.

*Tujuan Utama:
1. Meneguhkan komitmen kebangsaan: menjaga Indonesia sebagai Amanah Allah.
2. Membuktikan peran umat Islam: berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
3. Menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan: Islam rahmatan lil'alamin dalam konteks NKRI.
4. Mencegah perpecahan bangsa: memperkokoh persatuan dalam keberagaman.

*Prinsip-Prinsip Darul Ahdi wa Syahadah:
1. Menghormati kesepakatan nasional.
2. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
3. Kesaksian iman dan amal shalih.
4. Membangun peradaban utama.
*Harapan & Implementasi:
Umat Islam=Teladan berbangsa
Indonesia(Damai, adil, makmur
Masyarakat( Khaira ummah.)
Implementasi
Warga Muhammadiyah: Amal nyata.
Negara=Rumah damai
Generasi Muda=Semangat berkemajuan.
*Pahlawan muhammadiyah: Kontribusi besar, bukti peran penting Islam berkemajuan dalam sejarah bangsa.
*Negara pancasila sesuai dengan islam: karna mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan, selaras dengan prinsip rahmatan lil'alamin.
*Darul ahdi wa syahadah: Negara Pancasila hasil konsensus nasional, tempat pembuktian kesaksian untuk negeri aman, damai, maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam ridla Allah SWT.
**Peran Strategis Muhammadiyah
-Sejak 1912, Muhammadiyah berjuang dalam kemerdekaan dan aktif mendirikan NKRI
-KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah berperan aktif dalam kebangkitan nasional dan perjuangan kemerdekaan.
-Nilai Islam berkemajuan menjadi komitmen cinta tanah air.
*Kedudukan negara pancasila:
1. NKRI pancasila: Falsafah luhur, sejalan islam.
2. Esensi Pancasila: Sesuai nilai Islam (Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, keadilan).
3. Tujuan: Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
*Negara Pancasila sebagai darul ahdi wa syahadah:
- Beriman dan bertaqwa.
- Beribadah dan memakmurkan.
- Menjalankan fungsi kekhalifahan.
 Memiliki relasi dengan Allah dan sesama. pergaulan antar komponen bangsa.
*Contoh Penerapan:
1. Membangun sekolah dan universitas untuk mencerdaskan bangsa.
2. Aktif dalam diplomasi kemanusiaan di Palestina dan Rohingya.
3. Konsisten mendukung NKRI berdasarkan Pancasila.

Materi 2:

**Era Postruth: ancaman baru bela negara:
- Hoax dan disinformasi menyebar, memicu perpecahan dan menurunkan nasionalisme.
- 39% mahasiswa terpapar paham radikal (Lemhannas RI, 2024).
- Tantangan: Saring informasi, jaga integritas bangsa.
- **Mahasiswa: Agen perubahan.
Kekuatan bangsa,penjaga moral pancasila,kontrol sosial,bela negara,belajar dan lestarikan budaya.
**Strategi mhasiswa bela negara di era post-truth:
-Literasi digital: saring info, verifikasi, edukasi medsos
-Pendidikan kewarganegaraan: perkuat moral dan patriotisme
-kegiatan sosial budaya: aktif dalam kegiatan yang mempererat persatuan.
**Mahasiswa kunci ketahanan bangsa.bela negara:lawan disinformasi, jaga persatuan, kuatkan kedaulatan.
**Pendidikan Tinggi:
-Berasal dari tradisi kuno.
- Universitas abad pertengahan: pusat teologi, hukum, filsafat
-ungsi: Menjaga kebenaran, mendidik profesional.
**Perguruan Tinggi Modern:
- Riset & pengajaran.
- Instrumen modernisasi.
- Hak warga negara.
- 21st Century Skills.
- Solusi isu kemanusiaan.
- Kebenaran & pelayanan
- **Sebaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Total: 162 PTMA tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan Malaysia dan didominasi oleh univ dan sekolah tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun