Pasuruan -- Sejumlah mahasiswa dari Kelompok 26 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) tahun 2025 mengadakan kunjungan dan studi lapangan ke berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Winongan Lor.Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat dan pemetaan potensi ekonomi lokal yang diusung oleh KKN-T FPIK UB. Dalam kunjungan tersebut, para mahasiswa berinteraksi langsung dengan pelaku UMKM setempat serta mempelajari proses produksi tiga produk unggulan desa: opak gambir, rengginang khas Winongan, dan minuman tradisional pokak, sekaligus mendokumentasikan dalam bentuk video untuk disebarluaskan di media sosial dengan harapan bisa meningkatkan jumlah konsumen mereka.
Kampung Opak Gambir, mungkin bisa mejadi sebuah julukan di Desa Winongan Lor. Karena kami Mahasiswa/I Kelompok 26 KKN-T FPIK UB tau bahwa ada salah satu RT di Dusun Sentul  yang para warganya itu sebagai pelaku produksi Opak Gambir. Makanan ringan berbahan dasar ketan dan santan ini memiliki cita rasa gurih dan renyah yang khas. Proses pembuatannya masih mempertahankan cara tradisional, dari penjemuran di bawah sinar matahari.Ada yang menarik dari bentuk Opak Gambir ini seperti terompet, yang mana hal tersebut butuh keterampilan tersendiri untuk membentuk seperti itu. Kami Mahasiswa/I Kelompok 26 KKN-T FPIK UB 2025, pernah melihat sendiri jika tidak terbiasa maka susah untuk membentuk seperti teromnpet tersebut. Untuk proses produksinya, semua pelaku usaha Opak Gambir ini dimulai dini hari (00.00) hingga pukul 06.00 kurang lebih.
Akan tetapi, ada salah satu hal yang cukup mengecewakan didalam hal pemasarannya. Kami Mahasiswa/I Kelompok 26 KKN-T FPIK UB 2025 setelah mewawancarai salah satu pelaku UMKM Opak Gambir (Bu mida)nyang paling besar disekitar itu mendapatkan keresahan, yaitu beliau ingin hasil produknya (Opak Gambir) bisa dimasukkan pusat oleh oleh yang terkenal di Pasuruan. Akan tetapi sudah 3x lebih mencoba,walaupun sudah sesuai kualifikasi tetap saja ditolak. Padahal Opak Gambir ini sebenarnya banyak dicari oleh Masyarakat di Desa Winongan Lor dan diluar Desa Winongan Lor.
Selain opak, Rengginang dari Winongan Lor juga tak kalah menarik. Dibuat dari beras ketan pilihan dan diberi bumbu rempah lokal, rengginang khas Winongan memiliki tekstur lebih renyah dan rasa yang lebih kaya. Kami Mahasiswa/I Kelompok 26 KKN-T FPIK UB 2025 akhirnya tau setelah mewawancarai pelaku UMKM rengginang tersebut. Jadi, salah satu bahan baku yang menjadi kunci menurut mereka ada di Petis-nya. Petis yang mereka gunakan dipilih secara khusus, karena membuat rasanya itu berbeda dari rengginang yang lain.UMKM di desa ini berhasil mempertahankan resep turun-temurun dengan inovasi kemasan lebih modern.
Lebih dari itu, Winongan Lor juga dikenal dengan minuman rempah tradisional Pokak, yang sudah lama mencuri perhatian di pasar nasional bahkan internasional. Terbuat dari jahe, kayu manis, cengkeh, dan rempah pilihan lainnya, Pokak dikenal memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Produk minuman sehat ini telah menembus pasar ekspor ke negara-negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah, terutama setelah tren minuman herbal meningkat pasca pandemi. Kami Mahasiswa/i Kelompok 26 KKN-T FPIK UB 2025 setelah melakukan kununjangn ke rumah Produksinya pun kaget, dengan cara produksi hingga kemasan yang sudah memadai mungkin itu bisa menjadi alasan kenapa pada akhirnya minuman herbal (pokak) ini menjadi daya Tarik di pasar nasional bahkan internasional.
Kami sebagai Mahasiswa/I Kelompok 26 KKN-T FPIK UBberharap bahwa enyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memahami potensi desa dan mendorong kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. Kami melihat potensi besar dari produk-produk lokal Winongan Lor. Harapannya, kedepan setelah kami melakakukan kunjungan dan sedikit membuatkan video yang tujuannya bisa di naikkan ke media sosial agar nantinya bisa tersebar luaskan dan meningkatkan jumlah pembeli hasil prdouksi UMKM yang sudah kami kunjungi. Bahkan kami juga berharap, 3 hasil produksi UMKM unggulan ini bisa terpampang semua di Pusat oleh oleh Pasuruan dan otomatis menjadi UMKM yang lebih besar lagi.