Kan lebih ajaib lagi, karena pekerjaan itu rutin maka (ter)lupa untuk memperhatikan sisi mana yang kurang dan lemah kemudian diperbaiki dan diperkuat, rutinitas tanpa kreativitas memajalkan pikiran, setuju, kah? Â Â
Menguras bak mandi dan membersihkan kamar mandi merupakan pekerjaan kecil yang dilakukan dengan disiplin dan konsisten membalikkan logika pekerjaan besar dan pekerjaan rutin itu, mungkin, kan?
Menguras bak mandi dan membersihkan kamar mandi mungkin dianggap pekerjaan receh dan sepele. Padahal bak mandi dan kamar mandi yang tidak dibersihkan akan kotor dan membuat orang tidak nyaman di dalam rumah meski besar, megah dan mewah.
Misal, kan muncul bisik-bisik tetangga "Apa guna rumah bagus, megah dan mewah tapi kamar mandi bau dan kotor sebab meremehkan kebersihan kamar mandi? Pun, orang-orang kan enggan bertamu.
Anggapan receh dan sepele ini timbul karena beberapa orang terbiasa berpikir ketika melakukan sesuatu mengukur dengan hal-hal yang besar. Seakan-akan yang besar, mewah dan megah itulah yang penting dan mengabaikan tindakan receh, sepele dan kecil yang berdampak besar.
Jangan anggap menguras bak mandi dan membersihkan kamar mandi tidak berdampak besar dan menggunakan pikiran. Kan ada tahapan-tahapan yang dilalui seperti mencari merek pembersih yang bagus, mengetahui tempat mana yang paling kotor untuk dibersihkan dan kemudian beraksi. Apakah beberapa orang menyadari hal itu? Mungkin iya dan mungkin tidak. Â
Perlahan-lahan kesadaran keliru meremehkan hal yang receh, sepele dan kecil kan muncul dari diri sendiri. Karena menguras bak mandi dan membersihkan kamar mandi memiliki tujuan mengapa itu dilakukan. Pentingkan mengetahui tujuan ketika sesuatu dilakukan?
Peristiwa yang receh, sepele dan kecil biasanya menanamkan kesadaran ke dalam batin yang bertahan lama dan mengubah kepribadian seseorang. Ini sangatlah mahal, bukankah begitu?
JR
Curup
02 Oktober 2020