Mohon tunggu...
fajry mazamy
fajry mazamy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keseruan dalam Kelas Inspirasi

8 Juli 2018   05:52 Diperbarui: 8 Juli 2018   08:18 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di mulai dari dua tahun yang lalu. Salah seorang teman memperkenalkan saya pada sebuah gerakan kerelawanan yang bergerak dalam bidang pendidikan. Gerakan yang selalu saya ingin ikuti semenjak saya mulai nyaman dengan dunia pendidikan. 

Awalnya saya merasa sedikit asing dan sangsi, karena itu bukan gerakan yang akan membawa saya ke pelosok negeri  dan bertemu dengan anak-anak manis yang mungkin berbeda ras dengan saya. Akan tetapi itu adalah anak dari gerakan yang saya idam-idamkan. Dan akhirnya pun saya mencoba mengikutinya.

Kelas Inspirasi. Nama dari gerakan yang saya ikuti. Saya memang pernah sedikit mendengar dari gerakan itu, salah satu dosen di kelas saya menceritakan sedikit tentang gerakan itu, yang kebetulan beliau juga sempat mengikutinya. Akan tetapi, tetap saja saya tidak memiliki gambaran penuh tentang gerakan tersebut.

Saya mendaftar sebagai fasilitator pada gerakan tersebut dan melalui serangkaian wawancara akhirnya saya diterima. Tidak langsung terjun untuk melkukan kegiatan, disana seluruh relawan diberikan briefing untuk hari inspirasi (goal acara kelas inspirasi), sekaligus kita dapat berkenalan dengan beberapa relawan yang lain. 

Di sana kita dibagi menjadi beberapa rombongan belajar (rombel) atau kelompok untuk diterjunkan langsung ke sekolah-sekolah pada hari inspirasi. Ini yang sedikit rumit, kita dalam satu rombel memeiliki kesibukan yang berbeda, berada dalam daerah dan kota yang berbeda, kepribadian yang berbeda, pengalaman tentang kelas inspirasi yang berbeda dan memiliki waktu luang yang berbeda diharuskan untuk berdiskusi sendiri untuk persiapan hari inspirasi. Akan tetapi dengan banyaknya perbedaan itu semua, kita masih tetap bisa untuk mempersiapkan hari inspirasi di sela kesibukan kita masing-masing. 

Dan hal tersebut adalah salah satu hal yang membuat saya takjub dengan gerakan ini, mereka orang-orang yang baru saya kenal, yang memiliki profesi yang mungkin untuk cuti satu hari saja cukup sulit (tak seperti saya, yang masih seorang mahasiswa dengan memiliki waktu luang yang cukup banyak) rela untuk merelakan waktu, usaha dan materi hanya untuk anak-anak SD yang bahkan belum pernah mereka temui sama sekali. Sehingga membuat saya memiliki kenyamanan dengan gerakan tersebut.

Disana kita diterima dengan baik oleh guru-guru yang ada di sekolah, mungkin guru-guru tersebut berpikiran "ahh, biar anak-anak tau lebih banyak hal dari orang lain" atau "tak apa, biar sekali-sekali anak-anak belajar dengan orang yang berbeda dan sesuatu yang berbeda". Tak hanya guru-guru saja yang menyambut kita dengan ramah, tetapi anak-anak SD disana juga menyambut kita dengan excited (mungkin?). 

Excited, mungkin karena mereka kedatangan wajah-wajah baru di sekolah mereka, dengan membawa aksesoris profesi yang mungkin hanya dapat mereka lihat di televise atau bahkan sama sekali belum mereka tahu. Ya, aksesoris profesi, karena tujuan dari hari inspirasi ini adalah mengenalkan berbagai macam profesi yang ada, sehingga anak-anak bisa bercita-cita setinggi mungkin dan beragam. 

Hal yang menarik di sekolah? Ketika kita datang ke sekolah saat pagi hari, kita dapat melihat semangat anak-anak SD itu dengan diantar orangtua mereka dengan salam perpisahan sambal mencium tangan, membawa tas yang kebesaran, berlari menuju sekolah, dan ketika bertemu dengan orang dewasa siapapun mereka akan mencium tangannya juga diselingi sapaan dan tawa polos mereka. Sederhana memang, akan tetapi, ketika kita melihatnya hati kita akan ikut merasa hangat melihat itu semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun