(12)
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain.
Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang".
Dalam ayat ini Allah mengingatkan kepada orang-orang yang beriman untuk menjauhi segala prasangka buruk. Jika didapati ucapan dari sesama saudara mukmin maka balaslah dengan ungkapan yang baik.
Dua ayat tersebut memberikan pengajaran terhadap pencegahan munculnya perselisihan dalam hidup bermasyarakat. Keduanya memberikan metode terbaik sebagai antisipasi dalam munculnya konflik dan permusuhan . Sebab, seringkali hati manusia yang dipenuhi dengan penyakit hati berpotensi dalam munculnya tindakan negatif.
Maka diperlukannya sikap sosial kemasyarakatan untuk menjalin kebersamaan antar masyarakat demi terciptanya kerukunan. Jadi, apapun mata pencahariannya, kesibukan yang melingkupinya, hingga aktifitas keseharian lainnya tetaplah menyelaraskan nilai religi utamanya dalam kegiatan keagamaan kemasyarakatan.
Sebab agama memiliki peranan besar dalam memberikan arah dan sisi kehidupan manusia. Sehingga sikap dan perilaku dari setiap insan juga harus diwarnai dengan ajaran agama yang dipeluknya.