Mohon tunggu...
Fajriatussyafaah
Fajriatussyafaah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

Panggil aku shesha cantik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Keluarga dan Karier yang Memiliki Beribu Persoalan Rumit

9 April 2021   13:31 Diperbarui: 9 April 2021   13:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terus-menerus bergulat dengan rasa bersalah Ibu benar-benar sejenis. Sedangkan sebagai individu memiliki cita-cita dan cita-cita, namun menurut norma masyarakat, sebagai ibu juga harus menjadi satu-satunya pengasuh dalam keluarga. Inilah sebabnya mengapa ada perasaan bersalah yang terus-menerus dan tak henti-hentinya tetap ada dalam hati nurani semua ibu, di mana jika mereka memilih karir mereka daripada rumah mereka, mereka ditempatkan pada posisi yang dipertanyakan.

Upaya tanpa henti untuk multitasking 

Tantanganumum lainnya yang dihadapi oleh wanita pekerja adalah kebutuhan konstan untuk multitask. Apakah mereka bekerja di kantor atau dari rumah, mereka harus terus-menerus mengatur waktu antara kehidupan pribadi dan profesional mereka

Atur dan rencanakan pekerjaan Anda untuk hari sebelumnya sehingga Anda dapat mengatur waktu Anda secara efisien untuk keluarga anda khususnya anak anda . 

Pastikan untuk mengembangkan hubungan, di mana pasangan Anda atau suami Anda mengakui perannya sebagai orang tua juga dan melakukan upaya yang sama Anda lakukan dalam mengurus keluarga. Jaga hubungan baik dengan kerabat dan saudara Anda sehingga Anda dapat mendekati mereka dengan mudah di saat-saat darurat. Pastikan bahwa rekan kerja dan atasan Anda mengetahui pentingnya anak Anda dan keluarga Anda sehingga pada saat mendesak mereka memahami situasi Anda.Yang terpenting, Anda harus memahami nilai impian dan ambisi Anda sendiri. Meskipun menjadi ibu mungkin merupakan berkat terindah yang diketahui kaum wanita, tetapi itu pasti bukan akhir dari individualitas Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun