Mohon tunggu...
M FajarUtama
M FajarUtama Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah mahasiswa aktif upj

MAHASISWA AKTIF

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika dalam Menjalin Hubungan Tidak Sehat Akan Berakibat Fatal

24 Mei 2019   01:07 Diperbarui: 24 Mei 2019   01:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejatinya menjalin hubungan yang baik di media sosial itu harus dengan berkomunikasi yang positif, tak ada unsur sara atau nafsu belaka. Jejaring sosial itu diciptakan untuk bisa mempererat banyak orang dalam satu lingkup dengan tetap menjunjung tinggi sisi toleransi dan sosial. Penggunaan media sosial sebaiknya menjunjung tinggi etika untuk bisa menjalin hubungan sosial secara baik dan sehat serta terhindar dari kemungkinan jeratan hukum.

Jejaring sosial apabila tidak dimanfaatkan dengan bertanggungjawab akan membawa banyak mudarat. Kecepatan arus informasi pornografi akan semakin cepat menyebar, hal ini ditambah watak masyarakat Indonesia yang suka akan hal-hal sensual, seakan tidak pernah ada habisnya. Pernah kah kita berpikir bagaimana apabila anak-anak kecil menonton konten terlarang?, Kita selalu mengeluh masalah pornografi. Masalah ini justru dibesar-besarkan, kontennya disebar tanpa batas.

Data yang dikeluarkan Media Analysis, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 5 besar negara dengan penonton konten pornografi terbesar di dunia. Kid menyebutkan akses media pornografi secara berlebihan akan menurunkan produktivitas penduduk negara secara signifikan, menyebarluaskan penurunan moral yang cepat, dan membentuk masyarakat terbelakang.

Menurut Felicia Nugroho sebagai seorang pengamat sosial media "apa yang tidak pantas dalam jalinan antarmanusia, di media sosial aturannya sama saja yakni etika harus berlaku juga". Kata felicia setelah selesai acara International Public Relations Summit (IPRS 2014 di Yogyakarta, seperti dikutip dari Merdeka.com 05/11 ( (Susanto, 2014).

Media sosial sesungguhnya yaitu alat untuk membangun jaringan atau hubungan antara satu dengan yang lainnya di ruang publik. Hubungan jejaring sosial sudah memakai nafsu untuk bisa menjalin hubungannya. Kemudian yang terjadi jika para kaula muda ini sedang di tahap romantis, ketika itu pula perempuan pun bisa menjadi korban karena di gelapkan oleh nafsu, perempuan pun akan menuruti apa kata pasangannya. 

Kasus yang marak beredar di kampus saya sendiri pun terbuka, pada saat itu ada salah satu pasangan yang sedang putus hubungan dengan kekasihnya. Saat itu terjadi keanehan di dalam sosial media instagram. Saya mendapatkan ada seseorang yang memfollow akun saya, tetapi ada 3 akun dengan nama yang sama, dan saat itu pula salah satu akun instagram tersebut saya ikuti. 

Dan disalah satu foto yang di unggah adalah foto ia memakai pakaian dalamnya. Dan saat itu pula teman -- teman kampus saya juga bercerita tentang masalah foto ini. Tak heran jika foto itu tersebar karena dari lekaki hidung belang inilah yang membuat akun dan mempertunjukkan foto pasangannya di media sosial instagram.

Sungguh tidak ada hati nurani sama sekali lelaki ini, dampak yang ditimbulkan dari yang dilakukannya yaitu, kekasihnya susah untuk bersosialisasi dengan orang sekitarnya, Saya merasa kasian dengan teman saya ini. Tetapi kejadian itu sudah dilaporkan oleh sang perempuan ke pihak yang berwajib tetapi keberlanjutan itu tidak terdengar lagi saat ini. Sangat disayangkan foto tersebut muncul di area kampus.

Perilaku seksual remaja pada dasarnya sama dengan orang dewasa. Meredakan hasrat seksual yang mengganggu terkadang memang menjadi masalah bagi remaja karena seringkali menyebabkan mereka tidak konsentrasi dalam pelajarannya. Oleh karena itu, tidak jarang remaja yang mencoba untuk menyalurkan hasrat seksualnya. 

Tetapi dari perilaku sang lelaki diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku tersebut menunjukkan tidak adanya etika dalam melakukan hubungannya di media sosial. Saya hanya manusia biasa penuh dengan kemunafikan, tetapi saya hanya gelisah melihat orang yang sudah salah mempergunakan jejaring sosial untuk melakukan hal-hal yang tidak ada etikanya sama sekali (Ambarsari, 2018)

Yaa tak bisa dipungkiri jika kekecewaan terjadi didalam hubungan akan menyebabkan salah satu pasangan akan nekat untuk bisa bertahan dengan pasangannya, tetapi untuk bisa mempertahankan hubungan tersebut bukan dengan cara seperti diatas, dengan cara tersebut menurut saya tidak ada toleransi lagi, dengan mempertunjukkan foto pasangannya disosial media adalah perbuatan seperti layaknya manusia yang tidak punya etika atau moral sama sekali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun