Mohon tunggu...
Fajar Nugroho
Fajar Nugroho Mohon Tunggu... -

migunani tumraping lian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serial Detektif: Hilangnya Bulan Hitam

31 Maret 2011   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:16 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

CERITA DETEKTIF

SRI, SI CABE RAWIT DARI KALI CODE

KASUS I

HILANGNYA BULAN HITAM

-----------------------------------------------------------------------

BAGIAN 1. ULAH POLISI?

Kasus pertama yang Sri pecahkan sebenarnya hanya bermula dari keisengan Johan yang mengajakknya berdiskusi pada Hari Sabtu sore tanggal 21 Juli di warung koran.

Kasus ini adalah hilangnya Cahyo Utomo (20) mahasiswa semester dua jurusan teknik informatika di sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta. Ia tinggal di sebuah rumah sederhana di daerah Depok, Sleman.

Orang tuanya menuturkan bahwa Cahyo termasuk anak yang tertutup, pendiam dan hanya bergaul dengan orang-orang tertentu. Teman akrabnya adalah teman se SMA dulu. Namanya Prio (20), tapi sekarang dia sudah kuliah di UNDIP Semarang. Dulu Prio sering main ke rumah, tapi setelah kuliah dia belum pernah main lagi. Kabar dari mulut ke mulut, Prio sangat sibuk dengan kegiatan akademisnya sehingga ia jarang berkunjung ke Jogja, disamping karena memang seluruh keluarganya telah pindah rumah ke Jakarta.

Cahyo sudah menghilang dua bulan ini atau lebih tepatnya sejak tanggal 20 Mei. Pihak keluarga sempat mempercayai ia hilang karena diculik. Dugaan itu didasarkan pada kontroversi demonstrasi gabungan mahasiswa dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei. Demonstrasi yang berujung ricuh itu memakan satu korban jiwa mahasiswa yang sekampus dengan Cahyo. Tercatat dua lainnya hilang.

Murti (49), ibu dari Cahyo, tampak sangat berharap kepada polisi. Murti sendiri bekerja sebagai seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang mendapat pos kerja di Malaysia. Dia mendapat ijin cuti, sehingga bisa pulang di akhir Bulan Juni kemarin. Kepulangannya tanpa ngasih kabar terlebih dahulu, pingin jadi kejutan maksudnya. Ya, ia memang terkejut, tapi terkejut susah karena anaknya tak pulang-pulang.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun