Biarkan sajak sajak berkelana
Mengetuk hati yang luka.
Terperangkap dalam waktu
Masa lalu seperti terulang lagi dan lagi.
Biarkanlah hari hari hilang
Seperti sesal yang tak kunjung padam
Sesal tak ucap jujur tentang rasa yang penuhi kalbu.
Yang penuh. Warna merah jambu.
Yang penuh energi yang memancar dan bersifat elektrik.
Mungkin nanti ku ketuk pintu hati, saat takdir izinkan jumpa lagi
Bercerita tentang rasa yang terpendam sebagai kado perpisahan
Dan kusimpan luka agar dapat menyembuhkan diri sendiri.
Istirahatkan hati, raga dan pikiran .Â