Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Covid-19 dan yang Saya Alami

12 Maret 2021   19:39 Diperbarui: 12 Maret 2021   19:44 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bulan Februari lalu adalah bulan yang setidaknya merubah hidup saya, berawal dari rasa tidak sehat yang tubuh saya rasakan, dengan gejala masuk angin biasa, ditambah diare. Tanggal 13 Februari 2021 dimana semua ini saya rasa di mulai. 

Tanggal setelahnya saya masih pijat dan melakukan kerikan berharap masuk angin berkurang, toh punggung saya juga saat di kerik merah sekali. Saya bahkan sempat buat oralit sendiri karena saat masuk angin tersebut diare saya sangat cair dan sangat tidak nyaman. Kenapa tidak ke Dokter? ya saya menyepelekan dengan obat herbal dan makan banyak saya bisa sembuh lebih cepat, Senin selasa kemudian saya tidaklah kunjung membaik tapi mulai batuk dan demam. 

Di tanggal 18 Februari 2020 ada hal yang membuat saya semakin meragukan jika saya masuk angin biasa yakni saya kehilangan penciuman saya. Saya sudah ingin melakukan Swab antigen di Faskes BPJS Saya, tentu ini dengan biaya sendiri, tapi karena ada indikasi saya sudah tersentuh Covid19 maka saya tidak di swab antigen tapi di rujuk ke Puskesmas Kelapa Dua , Tangerang, ya Puskesmas sebagai pusat pengendalian pandemi ini. 

Sesampainya di Puskesmas saya menuju ruang yang khusu COvid tapi saat itu saya di tolak ya karena tidak ada bukti pendukung jika saya betulan telah terjangkit covid19. Akhirnya saya hanya di beri obat dari poli umum. Untuk diare , batuk dan demam saya. Keraguan saya makin tinggi sampai akhirnya saya memutuskan untuk melakukan Swab PCR di hari itu juga di RS Mitra Keluarga. Keesokan harinya hasil di email dan ya saya resmi Positif Covid19.

Hari Sabtu Tanggal 20 saya langsung ke Puskesmas kelapa dua lagi, dan kali ini saya di layani maximal. Sampai akhirnya saya di rujuk untuk di isolasi di RS Singgah Hotel Yasmin di daerah Binong tidak jauh dari Dari Lippo Karawaci. Sebetulnya ada yang terlewat oleh saya yakni saya tidak lapor RT dan RW , padahal ini penting sekali. Ya walau saya sudah ditangani oleh pihak Puskesmas tapi saya dianggap melangkahi. Maafkan ketidaktahuan saya untuk ini ya. 

Tanggal 22 Februari 2021 pagi saya sudah di jemput ambulan dari Puskesmas untuk di antar ke RS Singgah Hotel Yasmine. Saya sudah siapkan perlengkapan mandi, baju yang cukup, buah buahan, susu, madu dan beberapa makanan pendukung. Sebetulnya disana pun saya di beri konsumsi seharu 3 kali, tapi ya namanya juga persiapan ya.

Saat disana saya pula diberi obat untuk Covid19, saya tidak bertanya karena yang bersama saya juga diberi jenis obat dan vitamin yang sama, kecuali jika ada Batuk, diare dan demam maka akan diberi obat tambahan. Ya saya merasa obatnya efektif. Selama disana pun saya ada konsultasi dengan alhi giji jika saya mohon unuk tidak diberi jenis daging dan ikan dalam makanan saya karena tidak dapat makan ikan dan ada Kolesterol dan asam urat. akhirnya selama nyaris berikan konsumsi Ayam, bosan sih tapi demi sehat.

Saat pertama kali adatang ada hal yang lucu saat saya di uji dengan alat Oxymeter, dimana hasil saya selalu bagus, ya sampai sepuluh jari saya di coba dengan alat tersebut, hasilnya saya terlihat normal, Dan saya memang sesak karena batuk saja, tapi setelah ini saya akan mencoba untuk ronsen paru untuk cek takut ada gejala sisa.

Selama disana pula saya hanya menimum air hangat sedikit panas, beruntung di tiap lantai ada dismpenser sehingga tidak perah kekurangan air panas. Saya juga melakukan terapi minyak kayu putih yang saya tetes pada air panas, lalu saya hirup uapnya, bagi saya lumayan efektif untuk melegakan tenggorokan dan saluran hidung. 

Selama sehari juga disana dilakukan senam, kadang ya saya ikut kadang tidak, karena saya lebih memilih moyan di koridor tangga, karena kebetulan sinar matahari berlimpah, jadi saya telanjang dada juga tidak masalah karena pintu daruratnya bisa saya tutup hehhheee.

Selama di RS Singgah Hotel Yasmin juga saya masih melakukan pekerjaan seperti bisas, behubung memiliki tugas sebagai adminitrasi jadi banyak pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan data saja. Toh saya juga sudah WFH selama 3 tahun jauh sebelum pandemi ini meyerang. Jadi bekerja masih bisa di handle dimanapun saya berada. Kehidupan dan ekonomi masih mesti tetap berjalan.

Saat dirawat disana pula teman teman sekerjaan saya juga sangat suport, setiap kali saya perlu sesuatu pasti di bantu untuk di kirimkan, tiap hari bergantian menanyakan kabar saya. Saya sangat sennag memeiliki mereka bukan hanya sebagai rekan kerja tetapi sebagai Keluarga. Terima kasih rekan rekan semua atas suportnya dan tidak mengucilkan saya karena terjangkit Covid19, karena beberapa kali saya baca di berita banyak penderita Covid yang dikucilkan warga sekitar.

Selama di RS Singgah Hotel Yasmin kita pula mesti menjaga kebersihan , karena petugas pembersih kamar akan beberes di hari ke 4 dan ke 7 tiap minggunya. Dengan membuang sampah pada tempatnya dan ya tidak jorok di kamar mandi. Selama disana juga saya serasa berlibur karena kebetulan tempat isolasinya menggunakan Hotel jadi madi pun ada air panasnya. 

Selama disana pun ada grup pasien , yang lumayan rame kadang bermanfaat kadang pula banyak unfaedahnya, terutama jika sudah diisi obrolan bapak bapak berumur yang minta disediakan alat karoke katanya agar lebih semangat, ya kali ya akan disediakan. Lucu juga sih grup nya. 

Ada pula orang orang baik yang kadang share  makanan untuk di bagikan, walaupun saya belum pernah kebagian, tapi jiwa berbagi sesama pasien sangat tinggi dan saya sangat respek sekali.

di Tanggal 1 Maret saya sudah di izinkan pulang dengan kondisi saya yang sudah sangat baik, tanpa batuk, tanpa diare dan alhamdulilah sehat walafiat. 

Dua hari setalah pulang pun walau sudah di beri surat keterangan isolasi yang sukses saya melakukan test Swab PCR lagi dan alhamdulillah hasilnya saya negatif.

 Besok saya akan bercerita tentang gejala Long Covid yang saya derita kemudian dan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun