Mohon tunggu...
Fajar Amirudin
Fajar Amirudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Potensi di Kelurahan Bendul Merisi Surabaya

24 Desember 2023   21:16 Diperbarui: 24 Desember 2023   21:22 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama  : Fajar Amirudin

Prodi   : Administrasi Negara

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Profil Desa dan Potensi Desa

Bendul Merisi adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya , Provinsi Jawa Timur ,dengan Luas wilayah sebesar ±774,3 km² dan memiliki
17.125 penduduk. Kelurahan Bendul Merisi terdiri dari 12 rukun warga (RW) dan 58 rukun tetangga (RT). Wilayah Kelurahan Bendul Merisi pada awalnya merupakan penggabungan antara tiga pedukuhan besar, yaitu Dukuh Bendul, Dukuh Merisi, dan Dukuh Buntar. Letak geografis Bendul Merisi berbatasan dengan tiga kelurahan, yaitu Kelurahan Jagir di sebelah utara dan timur, Kelurahan Margorejo di sebelah selatan, dan kelurahan Sidosermo di sebelah barat. Kelurahan Bendul Merisi dipimpin oleh Lurah Rully Prasetya Negara, S.STP.,M.Si
 
Kelurahan Bendul Merisi memiliki potensi sebagai Desa UMKM ,Kelurahan Bendul Merisi mempunyai 116 UMKM yang tersebar di 12 Rw. Kelurahan Bendul Merisi memiliki beragam UMKM mulai dari usaha makanan, kerajinan tangan seperti pembuatan keset dan pembuatan bak sampah dari ban. Salah satu UMKM yang terkenal dan berkembang di Kelurahan Bendul Merisi sendiri adalah para pengusaha tempe, yang dapat juga menjadikan potensi sebagai desa kuliner. Pengusaha tempe di Bendul Merisi ini masih dalam skala industri kecil yang dimana masih menjadi produk homemade, hasil dari pembuatan tempe ini diperjualbelikan di pasar pasar terdekat dan dibawa oleh pedagang keliling. Dari hasil UMKM pengusaha tempe yang berkembang di Kelurahan Bendul Merisi sebuah visi misi baru untuk menjadikan Bendul Merisi sebagai ikon daerah dengan potensi UMKM .
 
Fungsi Pemerintahan

Fungsi pemerintahan yang terkait disini adalah sebagaai pendukung untuk mengembangkan potensi pengusaha tempe. Sebagai upaya pengembangan potensi dalam target penjualannya, yang dimana selama ini hanya bisa mencakup pasar pasar terdekat saja.
Pihak Kelurahan Bendul Merisi memberikan bantuan berupa arahan dan pembinaan kepada para pengusaha tempe tentang bagaimana mengelola manajemen pemasaran dan promosinya, Kelurahan Bendul Merisi yang bekerja sama dengan organisasi KIM (kelompok informasi masyarakat) dan Syaiful Anam seorang Mahasiswa Untag Surabaya dengan membuat sebuah website bernama WISNU yang merupakan website yang dapat memudahkan aktifitas jual beli yang dilakukan secara online, selain itu dengan adanya website ini agar produk dan potensi pengusaha UMKM khususnya pengusaha tempe di Bendul Merisi dapat dikenal lebih luas. Pemerintahan Bendul Merisi juga membangun sentra wisata kuliner (SWK) di jalan Bentul I, Jagir, Kec.Wonokromo, Surabaya sebagai tempat wisata kuliner bagi masyarakat, dengan adanya SWK ini para pengusaha tempe dapat memasok dagangannya kepada para penjual di sentra kuliner tersebut. Dengan adanya bantuan dari Kelurahan Bendul Merisi diharapkan penjaualan tempe ini dapat diperjualbelikan tidah hanya di pasar pasar terdekat saja, akan tetapi bisa sampai seluruh Indonesia. Oleh hal inilah mengapa perlu adanya Pemerintah Desa sebagai pendukung dan penyatu bagi para pengusaha tempe di Bendul Merisi.
 
Fungsi-fungsi Manajemen
 
1. Perencanaan (Planning)
a.Kelurahan Bendul Merisi bekerja sama dengan para pengusaha tempe yang ada dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemasaran, produksi dan penjualan
b.Membangun infrastruktur yang memadai seperti lahan produksi, dan akses internet yang memadai guna mendukung kegiatan produksi

2. Pengorganisasian (Organizing)
Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam manajemen adalah proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam manajemen. Menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Kelurahan Bendul Merisi dalam fungsi pengorganisasian dapat mengimplementasikan , antara lain :
a.Memfasilitasi pembentukan kemitraan dan kerjasama antara pengusaha tempe di desa agar dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan posisi di pasar
b.Pemerintah membantu menjalin sebuah kerjasama dengan pihak luar seperti Dinas Perdagangan Surabaya agar dapat mempromosikan hasil usahanya agar dapat dilihat oleh banyak masyarakat.
c.Pemerintah Bendul Merisi membantu mengorganisir sumber daya yang diperlukan untuk produksi tempe baik dari bahan baku, peralatan dan tenaga kerja
 
3. Pelaksanaan (Actuating)
a.Mengadakan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga desa dalam kreatifitas, mengelola usaha, pemasaran dan manajemen keuangannya
b.Mengadakan acara bazar UMKM yang dapat memperkenalkan hasil kreatifitas warga dan dapat menarik wisatawan untuk melihat dan membeli hasil UMKM
 
4. Pengawasan (Controling)
a.Pemerintahan Bendul Merisi melakukan pengawasan terhadap proses pembuatan tempe dan membantu para pelaku produksi apabila terjadi kerusakan pada peralatan dan bahan baku.
 
Analisis fungsi manajemen menurut teori George R Terry
 
Menurut George R. Terry (1977), manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari 4 fungsi manajamen, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Kelurahan Bendul Merisi telah menjalankan fungsi pertama yaitu perencanaan (planning), dengan melihat keuntungan yang dihasilkan dari usaha tempe yang cukup tinggi, pemerintah desa merencanakan agar pemasaran penjualan tempe ini tidak hanya di pasar pasar terdekat saja, akan tetapi harus bisa mencakup seluruh Indonesia.
Yang kedua yaitu fungsi pengorganisasian (organizing) ,Pemerintah Bendul Merisi melakukan kerja sama dengan pihak luar seperti Dnas Perdagangan Surabaya agar hasil dari usaha tempe dapat dipromosikan dan dilihat oleh masyarakat luas. Yang ketiga yaitu fungsi pelaksanaan (actuating), Pemerintah mengadakan program pelatihan untuk mengasah skill pemasaran, pengelolaan keuangan para pengusaha tempe agar tetap berkembang, selain itu pemerintah Bendul Merisi juga mengadakan bazar UMKM yang bertujuan untuk menunjukkan hasil kreatifitas warganya kepada masyarakat luas. Selanjutnya tahap terakhir yaitu fungsi pengawasan (controling), Pemerintah memastikan keamanan bagi proses pembuatan tempe.
 
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan terlaksananya rencana yang sudah ditetapkan dan menjadikan Kelurahan Bendul Merisi sebagai desa kuliner dan UMKM, tentunya dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi warganya dan dapat meningkatkan perekonomian warga dan desa, serta dapat menjadi pelestarian identitas Kelurahan Bendul Merisi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun