Ketika waktu berjalan, aku masih diam. Diam bukan karena aku tidak bergerak, bukan. Tetapi karena aku memilih untuk tidak melakukan apa-apa dalam alam angan-anganku.
Hari berlalu dan pergerakan manusia kembali mengulangi rutinitasnya. Sang surya menyapa hangat sementara kicau burung bersahutan.
Aku pun masih diam. Sengaja tidak melakukan gerakan. Ragaku bergerak perlahan tetapi jiwaku tidak melakukan apa-apa. Aku sangat menikmatinya walau kadang kupikir aku sudah gila.
Semua menjadi sangat berbeda saat aku melakukan apa seharusnya sudah aku lakukan berbilang tahun yang lalu, pikirku dalam diam. Bukan terlambat dilakukan tetapi terlalu lama disadari.
Ketika waktu berjalan, aku sadar apapun pilihan yang aku ambil semuanya baik. Jika itu sudah suratan garis yang ditentukan Sang Maha Kasih.
Dunia bukan tempat sedih tak berkesudahan namun bukan wahana kebahagiaan hakiki. Begitu kemudian lamunanku membuatku bangun dari alam pikiran dan mulai bergerak.
Jakarta, 10 Oktober 2018