Mohon tunggu...
faizah zlfh
faizah zlfh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa uin khas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tokoh Teori Konstruktivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

4 April 2024   04:10 Diperbarui: 4 April 2024   04:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Definisi Teori Belajar Konstruktivisme

Kata konstruktivistik berasal dari akar kata konstruktif, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti memiliki kemampuan untuk memperbaiki, membangun, dan menciptakan. Dalam bahasa Inggris, ini disebut constructive dan mengacu pada sesuatu yang membangun (pembangun). Berpikir konstruktif digambarkan dalam psikologi sebagai ide-ide yang mengarah pada kesimpulan baru.


Konstruktivisme adalah filosofi perkembangan kognitif yang menempatkan penekanan kuat pada siswa yang menciptakan kerangka konseptual mereka sendiri untuk materi yang mereka pelajari. Dalam hal ini, konstruktivisme membangun pembelajaran di sekitar pemahaman siswa. Perhatian guru harus diarahkan pada faktor pemahaman siswa jika mereka ingin memantau perkembangan keberhasilan dan pengetahuan siswa serta memahami apa yang sudah diketahui siswa.


Dengan demikian, tugas guru adalah memahami unsur-unsur bawaan yang dimiliki setiap murid. Dengan demikian, bukan tanggung jawab guru saja untuk menciptakan lingkungan belajar yang merangsang dan mendorong. Menurut paradigma konstruktivistik, siswa secara alami mampu membangun lingkungan yang menguntungkan untuk belajar.


Siswa di kelas konstruktivis memandang belajar sebagai proses yang diatur sendiri. Pembelajaran berlangsung di lingkungan di mana siswa berpartisipasi dalam proses pengembangan pengetahuan mereka. Sudut pandang ini menempatkan penekanan kuat pada proses pembelajaran kolaboratif, yang memungkinkan siswa untuk terlibat dalam proses refleksi diri sekaligus melakukan proses pembelajaran secara kolaboratif (proses sosial). Pendidikan konstruktif menekankan bahwa siswa dapat memperoleh sumber belajar dari teman dan individu dalam lingkaran sosial langsung mereka di samping guru mereka.


Membuat siswa berpartisipasi aktif dalam paradigma konstruktivisme dan memilih apa yang harus dipikirkan. Dalam hal ini, penekanannya adalah pada bagaimana anak-anak menciptakan makna dari kehidupan dan lingkungan mereka. Mereka memberi arti penting untuk membangun kerangka pemahaman bagi siswa dalam bentuk konsep dan prinsip dalam model atau skema mental mereka. Pengetahuan mereka sebelumnya, yang sangat signifikan, mempengaruhi kapasitas mereka untuk mengambil informasi baru.


Ketika mempertimbangkan teori konstruktivisme secara luas, sains bukan hanya tentang mengungkap fakta, hukum, dan gagasan yang secara otomatis diingat. Konstruktivisme pada dasarnya menekankan perlunya manusia untuk menciptakan pengetahuan. Akibatnya, manusialah yang pada akhirnya akan menawarkan nilai sentimental dan menyelidiki pengetahuan, baik melalui penyelidikan, pengalaman, atau studi. Ilmu pengetahuan dapat dikembangkan dan dibangun dalam berbagai cara.


Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa Konstruktivisme adalah teori belajar yang memungkinkan siswa untuk lebih bebas menemukan pengetahuan dan kompetensi mereka sendiri untuk mengembangkan kemampuan yang sudah mereka miliki. Guru dapat membantu dengan membuat berbagai jenis tugas, pertanyaan, atau kegiatan lain yang menarik minat siswa dan mendorong mereka untuk menyelesaikannya.

B. Teori Belajar Von Glaserfeld

Pengetahuan adalah keadaan keberadaan sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya. Keandalan ide atau sepotong pengetahuan adalah apa yang menentukan apakah itu benar atau salah. Realitas sesuatu semakin besar semakin dalam dan lebih luas dapat diterapkan. Von Glaserfeld berpendapat bahwa informasi tidak dapat ditransfer dari pikiran orang yang berpengetahuan (pendidik) ke pikiran orang yang belum berpengetahuan (peserta didik). Bahkan jika pendidik ingin memberikan konsep, ide, dan pemahaman kepada peserta didik, peserta didik sendiri harus menafsirkan dan membangun transfer menggunakan pengalaman mereka sendiri.


Von Glasersfeld mendefinisikan konstruktivisme secara aktif dan kreatif akan selalu membentuk konsepsi pengetahuan. Meskipun tidak ada teori konstruktivisme tunggal, kebanyakan dari mereka berbagi dua konsep kunci: bahwa interaksi sosial sangat penting untuk produksi pengetahuan dan bahwa pelajar secara aktif terlibat dalam menciptakan pengetahuan mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun