Sudah lama kita tahu bahwa komponen adalah masa depan dalam rekayasa perangkat lunak. Namun yang sering terabaikan adalah kenyataan bahwa komposisi antar komponen jauh lebih kompleks daripada sekadar "menghubungkan antarmuka". Tauseef Rana dalam artikelnya yang visioner "EX-MAN Component Model for Component-Based Software Construction" menyodorkan satu jawaban penting: komposisi eksogen yang cerdas dan fleksibel adalah kunci menyusun sistem perangkat lunak modern secara efisien.
Artikel ini bukan sekadar usulan teknis ia adalah tantangan langsung kepada komunitas RPL bahwa model komponen lama seperti X-MAN tidak cukup lagi untuk mengakomodasi kebutuhan sistem masa kini. EX-MAN hadir sebagai evolusi, bukan hanya dengan fitur baru, tetapi dengan filosofi baru dalam membangun sistem modular.
Apa yang Salah dengan Model Lama?
Model X-MAN sebelumnya dikenal karena pendekatan encapsulated component yang tegas: setiap komponen independen dan tidak memiliki ketergantungan eksplisit terhadap layanan dari luar. Namun dalam praktiknya, X-MAN terlalu "kaku" misalnya:
Tidak membedakan antara komponen logika dan komponen antarmuka pengguna.
Tidak ada cara formal untuk mencocokkan layanan saat melakukan seleksi komponen.
Konektor hanya bisa dipakai secara "tertutup" tidak fleksibel untuk modifikasi atau penambahan komponen di tengah jalan.
Dan yang paling penting, tidak ada cara eksplisit untuk menyatakan alur kontrol dan data secara deklaratif.
Dampaknya? Sistem menjadi sulit dimodifikasi, sulit dikembangkan secara inkremental, dan sulit dipahami perilakunya secara menyeluruh.
EX-MAN: Menyulap Kelemahan Menjadi Kekuatan