Menyusuri Dusun, Mengenal PotensiÂ
Desa Rejosari terdiri dari empat dusun: Balewarti, Krajan, Jeding, dan Kutukan. Setiap dusun memiliki karakteristik sosial dan geografis yang unik. Sebagian besar wilayah desa ini merupakan lahan pertanian dan perkebunan yang menghasilkan komoditas unggulan seperti tebu, padi, jagung, porang, jati, dan buah naga, yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Dari segi fasilitas umum, Rejosari tergolong lengkap, dengan adanya sekolah dari tingkat SD hingga SMA, puskesmas pembantu, pasar desa, balai desa, dan 11 posyandu aktif yang tersebar di seluruh dusun. Kehadiran masjid utama dan balai desa menjadikan keduanya sebagai pusat kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat.
Salah satu potret nyata dari pelayanan masyarakat dapat dilihat melalui kegiatan rutin Posyandu. Kegiatan ini tak hanya menjadi wadah pemantauan kesehatan ibu dan anak, namun juga menjadi ruang interaksi sosial warga yang penuh semangat gotong royong. Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang turut melakukan observasi langsung ke beberapa Posyandu sebagai dasar pengenalan kondisi kesehatan dan partisipasi warga.
Potensi Budaya dan Ekonomi Kreatif
Selain sumber daya alam, mahasiswa juga mengidentifikasi potensi budaya dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal. Salah satu yang paling menonjol adalah Batik Ndhilkoro, sebuah usaha batik tulis khas Rejosari yang digagas oleh warga setempat. Motif-motif batik yang dihasilkan terinspirasi oleh alam sekitar dan mencerminkan identitas desa.
Masyarakat juga mengembangkan produk turunan dari buah naga serta hasil pertanian lainnya yang diolah menjadi produk rumahan dengan nilai ekonomi tinggi. Potensi ini menambah dimensi baru dalam kekuatan ekonomi kreatif desa.
Dasar untuk Arah Program yang Relevan
Pemetaan potensi bukan sekadar langkah awal, tetapi juga menjadi landasan bagi mahasiswa dalam merancang program kerja yang tepat sasaran. Dengan menganalisis data dan kondisi lapangan, mahasiswa UM dapat merancang kegiatan yang relevan dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi referensi jangka panjang bagi pemerintah desa, lembaga pendidikan, dan pihak eksternal yang ingin berkontribusi pada pembangunan Desa Rejosari.