Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perahu Layar

15 Juli 2021   22:00 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:19 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, dok/Piqsels

Banyak pemberitaan pun bermunculan di seluruh penjuru. Dengan ragam dan narasi yang di tulis sangat mengelitik.

"Maut menelan perahu misterius itu."

"Tiang patah, layar terbela."

"Malang, nasib perahu layar di ujung karang."

"Senja sore yang kelam."

"Petaka di senja kala."

"Hadir dengan misterius, hilang juga misterius."

Berita itu seketika melambung tinggi, seperti balon gas Palestina yang dilepaskan ke Israel. Semua wajah terpanah menyaksikan semua dengan rasa haru dan pilu. Perahu layar itu tidak lagi berlayar, keindahan itu kini telah karam.

Ketika banyak orang-orang di sana meyakini perahu layar itu karam di lautan, ada sebagian lain yang percaya jika perahu itu tidak karam. Tapi melesat masuk ke dalam matahari karena telah selesai ekspedisinya.

"Tidak karam, perahu layar itu menyusup masuk kedalam cahaya senja."

"Matahari itu telah menarik masuk perahu layar itu ke dalam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun