Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penafsiran Material Musik

19 Juli 2017   20:04 Diperbarui: 19 Juli 2017   20:30 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penafsiran material musik.

Sebuah musik quartet gesek no: 14 karya Mozart  diputar didepan masyarakat  pedesaan, beberapa masyarakat mungkin bisa menerima karya musik Mozart tersebut, namun jika karya Mozart diputar di eropa, maka sebagian besar dari mereka yang mendengarkan mungkin sudah tidak asing dengan musik karya mozart. Masyarakat pedesaan di Indonesia mungkin tidak menggolongkan musik itu bertema sedih ataupun gembira. Masyarakat umum pasti tahu bahwa yang mereka dengar itu ialah musik, namun kebanyakan dari mereka banyak yang tidak betah mendengar musik Mozart tersebut.

Penafsiran musik berbeda antara tempat yang satu dan lainnya. Dari mana asal musik itu, dimana komponis itu tinggal sangat berpengaruh terhadap gaya musik. Bukan hanya itu, zaman komponis itu hidup juga berpengaruh terhadap karya yang dihasilkannya. sebuah karya musik dianggap indah di zamannya, tapi apakah letak keindahan musik itu akan sama jika diperdengarkan di zaman modern dimana musik lebih berkembang. Material musik dari zaman ke zaman pasti berubah, material musik memang berupa bunyi, namun warna/timbre pastilah berbeda.

Musik yang dihasilkan di cina pastilah berbeda dengan musik yang lahir dari tanah jawa.  Timbul pertanyaan , apakah musik akan mengikuti perubahan tempat dan waktu? Jawabanya bisa tidak, bisa juga iya. musik dimanapun, dan kapanpun hanya mendasarkan diri pada material bunyi. Sebuah karya musik akan disebut seni jika memunculkan nilai lebih. Seperti alat musik angklung jika dimainkan Mozart di zamannya , mungkin bisa menghasilkan karya besar , bayangkan symphony dari Mozart dimainkan dengan alat musik angklung  . nilai dan kesan yang timbul akan berbeda pula.

Inilah mengapa musisi penting mempelajari penafsiran nilai musiknya sesuai bidang dan alirannya. Dari pengetahuan ini diharapkan lahirnya komponis yang lebih mampu menciptakan nilai-nilai baru dari karya musik yang diciptakan . nilai nilai dalam musik akan terus berubah, ini karena karakteristik kejiwaan setiap musisi berbeda dari waktu kewaktu, hal ini pasti berdampak pada karya musik yang diciptakannya.  musik itu universal. Musik yang diciptakan dengan dasar yang kokoh mungkin akan abadi. (kisaran, 19 juli 2017. Faisal fahmi marpaung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun