Mohon tunggu...
Muhammad Faiq Haqqoni
Muhammad Faiq Haqqoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencari Ilmu sepanjang ruh masih di badan

Tafakur, Tadabbur, Tasyakur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dunia Tempatnya Ujian dan Cobaan

31 Januari 2022   21:21 Diperbarui: 31 Januari 2022   21:23 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Andai hidup itu tidak sulit, maka tidak lagi kita menemukan saudara kita yang tida memiliki pekerjaan, yang tidak memiliki tempat tinggal, dan bahkan yang belum memiliki jodoh nya walau sudah masuk pada masa pernikahan. Semoga Alloh memberikan kecukupan kepada kita semua.  Wahai kaum muslimin hamba Alloh, yang pertama senantiasa dekatkan diri kita dan hanya meminta kepada Alloh Ta'ala, karena hanya kepada-Nya segala Ilmu dan Karunia yang tiada tara, dan juga hendaknya kita berusaha semaksimal mungkin. Maka untuk kita semua teruslah bergerak sebab barokah fil harokah, keberkahan itu ada disetiap gerakan kita.

Sesungguhnya dua pertiga isi dari Alquran adalah kisah dan ini pula yang membentuk Nabi dan para sahabatnya menjadi manusia terbaik karna banyak belajar dari kisah-kisah sebelumnya. Pertanyaan diatas sudah ada jawabannya di dalam Alquran pada Surat Al-Qasas (28) ayat 24, kisah Nabi Musa As, perhatikan bahkan sekelas Nabi yang dijadikan contoh oleh Alloh Ta'ala terkait permasalahan tidak memiliki perkerjaan, tempat tinggal dan jodohnya. Kisah ini dimulai dari ayat 21-29.


"Maka, dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu. Dia kemudian berpindah ke tempat yang teduh, lalu berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rezeki) yang Engkau turunkan kepadaku." [QS. 28:24]

Setelah Musa as keluar dari kota Memphis atau 'Ain Syams (Mesir), maka dia tidak tahu arah dan merasa ketakutan yang luar biasa bahkan tanpa menggunakan alas kaki karna khawatir ada yang menyusul untuk membunuh nya. akhirnya tibalah musa di negeri Madyan. Berdoalah musa pada ayat 24 diatas. Ketika sudah berserah diri sepenuhnya kepada Alloh dan berikhtiar maksimal setelah membantu mengambilkan air dua wanita kemudian berteduh maka doa yang diucapkan nya merupakan sebuah doa yang mulia "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan (rezeki) yang Engkau turunkan kepadaku"

Kemudian dua wanita ini menghampirinya dan menyampaikan niat baik bahwa ayah mereka memanggil Musa as untuk berterimakasih, setelah itu Musa ditawari pekerjaan, dinikahkan dengan putri nya, mendapatkan tempat tinggal bersama orang sholeh, bahkan mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya. Penggalan kalimat yang begitu sangat Agung nya diucapakan oleh Musa As kepada Alloh Ta'ala.

Sesungguhnya Alloh Ta'ala memberikan kita jaminan yang sangat mengiurkan, bahwa siapa yang meminta kepadaNya maka pasti akan dikabulkan selama kita tidak pernah berputus asa.


Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Az-Zumar (39) ayat 53]

Maka kita sebagai orang yang beriman sudah sepatutnya jangan berputus asa, walaupun sesulit apapun kehidupan kita, sebanyak apapun dosa dan maksiat kita tetaplah bermohon pertolongan kepada Alloh Ta'ala. Dalam sebuah hadits qudsi Alloh menyatakan "seandainya dosa-dosa hambaku sebanyak langit dan bumi, kemudian kalian meminta ampun kepadaKu Robbi dzolamtu nafsi far firlhi. Maka pasti akan Aku ampuni engkau dan aku tidak peduli sebanyak apa dosamu."

Ibnu Hajar bahkan menjelaskan bahwa berputus asa termasuk dalam dosa besar, dalam kitab Al Jami' li Ahkamil Quran Imam Al-Qurtubi menerangkan sikap seorang muslim yaitu selalu mengharapkan jalan keluar atas segala masalanya kepada Alloh Ta'ala. Ada sebuah untaian indah seandainya hidup ini tidak sulit, maka kita tidak keluar dari perut ibu kita dalam keadaan menangis". Kita menangis tatkala keluar dari perut ibu kita karna kita sudah nyaman berada di dalamnya. Karna kesulitan itu akan menguatkan hati, menghapus dosa, menghancurkan rasa ujub dan mengukur rasa sombong, begitulah kiranya tulisan dari Dr. 'Aid Al Qorni.

Begitulah Maha Sayangnya Alloh kepada kita, bahkan dosa sebanyak apapun pasti akan diampuni kecuali dosa syirik yang besar. Maka jangan pernah kita berputus asa dari segala macam problematika kehidupan karna duni ini adalah tempatnya ujian, Adam as dan Hawa diturunkan ke bumi bersebab gagalnya ujian dari Alloh. Tinggal bagaimana kita sebagai seorang muslim memandang dunia ini, dan cara pandang kita terhadap dunia sangat ditentukan oleh ilmu yang kita miliki. Cara pandang (tasawwur) kita secara islam sejatinya haruslah menyeluruh maka dalam memandang kehidupan ini tanamkan pada diri kita bahwa addunya mazroatul akhiroh yakni dunia harus kita jadikan sebagai ladang amal dan pahala kita untuk kelak di akhirat.

Kadang di usia kita yang semakin tahun semakin berkurang, diri kita semakin khawatir dan gundah akan masa depan yang kita tidak pernah ketahui. Tentang sebuah goresan takdir yang tak bertemu tepi, tentang tulang rusuk yang belum kembali kepada diri, bukan ku tak menerima dan sabar atas rahasiamu Tuhan, Aku hanya tak ingin menanti terlalu lama karna berani memutuskan adalah juga kesabaran. Terkadang penantian pun membuka pintu-pintu syaitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun