Mohon tunggu...
Irfai Moeslim
Irfai Moeslim Mohon Tunggu... Penulis - Author

menulis adalah gaya hidup, menulis untuk mencetak sejarah, dengan menulis kita bisa merubah dunia. Menulislah maka kamu ada | Pemerhati Pendidikan, Sosial, Politik, Keagamaan |

Selanjutnya

Tutup

Money

Gerakan Maulid Nabi SAW sebagai Rumah Persatuan Muslimin

28 November 2017   14:24 Diperbarui: 7 Mei 2018   09:08 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nabi Muhammad saw. menurut pendapat yang kuat dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal, pada tahun gajah atau bertepatan dengan tahun 571 M. Pantas bagi umat Islam untuk memperingati hari kelahiran kanjeng Nabi Muhammad saw.

Memperingati maulid Nabi Muhammad saw. berarti kita mencoba untuk kembali mengingat sirah (sejarah) kehidupan Nabi Muhammad dimulai tatkala Nabi dilahirkan hingga Nabi Muhammad kembali kepada sang pemilik-Nya.

Saya menulis tulisan dengan tema di atas, ingin mengajak seluruh umat Islam, mari kita kembali mengingat perjuangan Nabi Muhammad saw. yang penuh dengan akhlak terpuji.  Kita jangan hanya mengklaim cinta kepada Nabi, cinta kepada Rasul, tetapi tindak tanduk dan perilaku kita jauh dari mengikuti perilaku Nabi. Atau kah kita hanya mengikuti perintah Nabi sesuai dengan nafsu kita saja, atau kah hanya sesuai dengan kepentingan politik kita saja. 

Maksud saya, mari kita semampu yang kita bisa mencoba untuk mengikuti akhlak nabi, mengaku cinta rasul, tapi selalu berkata kasar, mencaci, mengolok-olok, mencap orang lain munafik hingga mengkafir-kafirkan terhadap sesama muslim yang lain yang masih beriman. Lalu mengikuti sunnah Nabi yang mana kalau perilakunya demikian? Jangan hanya mengikuti sunnah Nabi yang disukainya saja, yang hanya sesuai dengan kepentingannya saja.

Kalau orang mengaku cinta kepada rasul, tetapi tidak mengikuti apa yang rasulullah perintahkan, tidak mengikuti akhlak Nabi, berarti pengakuannya adalah dusta. Atau dengan bahasa populer namanya "omdo" alias omong doang.  Mengaku cinta Allah swt. tetapi sholatnya bolong-bolong, tidak pernah berpuasa di bulan Ramadhan, berarti pengakuannya bohong. Mengaku takut masuk neraka, tetapi masih bermaksiat, masih mencuri, masih ghibah, menghardik, berarti pengakuannya adalah bohong.

Tanda-tanda cinta kepada kanjeng Nabi saw. seperti yang dijelaskan dalam karyanya Hadratussyekh Hasyim Asy'ari dalam kitab "an-Nuru-l-Mubin fii mahabbati sayyidi-l-mursalin",apabila seseorang cinta kepada Nabi saw. dan tanda cintanya kepada Nabi saw. nampak begitu jelas dalam perilakunya berarti dia seseorang yang jujur bahwa dia memang cinta kepada Nabi saw. namun, kalau tanda cintanya tidak nampak dalam perilakunya, berarti orang tersebut hanya mengaku-ngaku saja kalau dia cinta Nabi saw.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada Anas bin Malik, redaksi arti bebasnya kira-kira begini, jika engkau berada di waktu sore atau pun di pagi hari, maka janganlah ada di dalam hatimu niat untuk berbuat curang kepada seseorang, jika engkau mampu maka lakukanlah, karena hal demikian tersebut merupakan termasuk sunnahku, barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga. Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa perilaku cinta kepada Nabi saw. hendaknya diimplementasikan dalam kehidupannya dengan melakukan sunah nabi saw. Tanpa memilih-milih sunah yang hanya disukainya saja.

Oleh karena itu momentum maulid Nabi saw. marilah kita jadikan sebagai pemersatu umat Islam dengan kembali menggali akhlak kanjeng Nabi yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Tanpa caci mencaci, hina menghina, olok-mengolok, saling mengumpat satu sama lain, saling menghujat satu sama lain, saling merasa paling benar sendiri, baik kepada sesama manusia, terlebih lagi sesama umat Islam. 

Wallahu a'alam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun