Mohon tunggu...
Fahrur rizza Zamroni
Fahrur rizza Zamroni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya bermain game online.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lingkungan Sosial yang Sehat dan Baik

2 Oktober 2025   00:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   20:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratusan Masyarakat Desa Jagaraga Gotong Royong Membersihkan Lingkungan. (Website Desa Jagaraga https://share.google/0mw6rIvOEkow0CKNE) 

Apa itu lingkungan sosial yang sehat dan baik?.Dilansir dari wikipedia. Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya aktivitas sehari-hari. Lingkungan sosial menjadi faktor penentu terhadap perubahan-perubahan perilaku yang terjadi pada setiap individu atau kelompok. Lingkungan keluarga, teman sebaya, serta lingkungan tempat tinggal akan membentuk perilaku dalam diri setiap individu. Lingkungan sosial yang baik akan membentuk pribadi yang baik, karena perilaku dan kepribadian seseorang cerminan dari lingkungan sosial yang ia tempati.

Keluarga menjadi lingkungan sosial yang pertama kali dikenal seorang individu sebelum terjun pada lingkungan sosial lainnya yang lebih besar.Kepribadian yang terbentuk pada anak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya serta didasari oleh berbagai faktor berlangsungnya interaksi sosial. Ketika seorang anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, maka secara tidak langsung kepribadian akan timbul berdasarkan hasil interaksi tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran lingkungan sosial dalam membentuk kepribadian seseorang.

Memilih lingkungan sosial yang sehat dan baik itu penting, karena dari sanalah sikap dan kepribadian kita ikut terbentuk. Sebenarnya, cara memilah lingkungan sosial bisa dilakukan dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

1.Perhatikan nilai dan norma yang berlaku.

Lingkungan yang sehat biasanya menjunjung tinggi sopan santun, saling menghargai, dan tidak mendukung hal-hal negatif. Kalau lingkungannya penuh dengan kebiasaan baik, kita pun akan terbawa melakukan hal yang sama.

2. Lihat cara orang-orang di dalamnya berinteraksi.

Apakah mereka ramah, peduli, dan mau membantu? Atau justru sering bertengkar dan tidak peduli? Interaksi yang positif akan membuat kita merasa nyaman dan aman.

3. Amati kegiatan yang dilakukan bersama.

Lingkungan yang baik biasanya punya aktivitas bermanfaat, misalnya gotong royong, kerja bakti, atau kegiatan sosial. Itu tanda kalau mereka peduli pada kebersihan, kebersamaan, dan kesejahteraan bersama.

4. Rasakan dampaknya pada diri kita.

Jika berada di suatu lingkungan membuat kita lebih semangat, termotivasi, dan berbuat baik, berarti itu lingkungan yang tepat. Sebaliknya, kalau lingkungan justru membuat kita stres, malas, atau terpengaruh ke arah buruk, lebih baik dihindari.

5. Sesuaikan dengan nilai yang kita pegang.

Pilihlah lingkungan yang sejalan dengan prinsip hidup kita. Dengan begitu, kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang konsisten dan tidak mudah terombang-ambing.

Lingkungan sosial yang sehat dan baik memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan seseorang. Dari keluarga sebagai lingkungan pertama, seseorang mulai belajar nilai, norma, dan kebiasaan. Ketika ia tumbuh dan berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas, pola pikir serta kepribadiannya akan ikut terbentuk dari cara orang-orang di sekitarnya berperilaku. Jika lingkungan sosial penuh dengan nilai positif, seperti saling menghargai, gotong royong, dan kepedulian, maka individu yang hidup di dalamnya akan terbiasa bersikap baik, disiplin, serta bertanggung jawab. Lingkungan yang harmonis juga memberi rasa aman dan nyaman, sehingga seseorang lebih percaya diri dan termotivasi untuk berkembang.Sebaliknya, jika lingkungan tidak sehat, penuh konflik atau kebiasaan buruk, maka perkembangan kepribadian bisa terhambat dan cenderung mengarah ke hal-hal negatif.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial adalah cermin diri seseorang. Semakin baik kualitas lingkungan sosial, semakin positif pula perkembangan sikap, kepribadian, dan kontribusi individu terhadap masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun