ITS Surabaya, melalui Marine Biotechnology Research Group, telah mengembangkan riset pemanfaatan mikroalga laut lokal seperti Spirulina platensis untuk menghasilkan pigmen alami dan senyawa bioaktif sebagai pewarna makanan dan antioksidan alami (ITS News, 2022). Sementara di luar negeri, perusahaan Coral Vita di Bahama menggunakan bioteknologi untuk mempercepat pertumbuhan terumbu karang dengan metode mikronutrien dan stimulasi listrik, penting untuk restorasi ekosistem laut.
Bab 2: Teknologi Akuakultur Laut & Keramba Apung
A. Sistem Budidaya Modern di Laut
Akuakultur laut atau marikultur kini mengalami transformasi besar dengan penerapan sistem modern. Teknologi keramba jaring apung (floating net cage) menggunakan rangka baja tahan karat dan jaring berteknologi tinggi (anti biofouling) untuk budidaya ikan laut seperti kerapu, kakap putih, dan tuna. Keramba ini dapat ditempatkan di laut lepas dengan kedalaman optimal dan memiliki stabilisator agar tidak terganggu arus kencang.
Contoh nyata adalah program budidaya ikan kakap putih oleh PT. Suri Tani Pemuka (subsidiari Japfa Group) di kawasan Lampung, yang berhasil meningkatkan produktivitas dan efisiensi pakan dengan teknologi otomatisasi pemberian pakan (automatic feeder) dan sensor kualitas air berbasis IoT.
B. Integrasi dengan Ekowisata
Ocean FarmITS, proyek kolaboratif antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan mitra industri, terletak di lepas pantai Surabaya. Proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat budidaya perikanan, tetapi juga sebagai destinasi wisata edukatif. Pengunjung dapat melihat langsung proses panen ikan, pengolahan air laut, dan bahkan berpartisipasi dalam penanaman rumput laut.
Keunggulan Ocean FarmITS adalah penerapan sistem ramah lingkungan—menggunakan tenaga surya untuk pemompaan air, serta pengolahan limbah terintegrasi dengan sistem budidaya. Ini memberi contoh nyata tentang bagaimana teknologi dapat diselaraskan dengan konservasi laut.
C. Ekonomi Biru untuk Nelayan dan UMKM
Budidaya laut modern memberi peluang luar biasa bagi nelayan untuk beralih dari sistem tangkap ke sistem tanam (akuakultur). Misalnya, Teaching Factory (TEFA) di SMK Perikanan Puger, Jember, mengajarkan siswa dan masyarakat bagaimana membudidayakan udang vaname di tambak berstandar ekspor.
Program ini tidak hanya fokus pada teknis produksi, tetapi juga aspek agribisnis: manajemen keuangan, akses pasar, hingga packaging. Hasilnya, udang dari TEFA telah dipasarkan ke restoran dan supermarket besar di wilayah Jawa Timur (YouTube: TEFA SMK Puger, 2023).