Kedua, penyelesaian konflik sosial hanya dapat dilakukan dengan mengedepankan rasa kemanusiaan. Walaupun sudah ditempuh banyak upaya damai namun selalu gagal akibat para pihak yang memiliki kepentingan dalam konflik belum merelakan kepentingan kelompoknya demi kepentingan kemanusiaan. Benca alam gelombang tsunami pada tahun 2004 telah menyita perhatian dunia internasional hingga menjadikan Aceh khususnya Kota Banda Aceh yang selama puluhan tahun lamanya tertutup kembali menjadi Kota Kosmopolitan.
Masyarakat internasional pun pada akhirnya benar-benar memberikan penekanan khusus pada sisi kemanusiaan sehingga menghasilkan kesepakatan damai pada Agustus 2005. Maka pantaslah bagi masyarakat Aceh yang masih berkesempatan untuk menghirup udara kedamaian sampai dengan tanggal 26 Desember tahun 2018 ini melakukan muhasabah diri melalui zikir dan doa mengenang para syuhada tsunami selaku pahlawan perdamaian untuk Bumi Serambi Mekah.
Referensi:
- 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kaisar_Jepang
- 2. http://afe.easia.columbia.edu/special/japan_1750_perry.htm
- 3. https://historia.id/modern/articles/ketika-amerika-menginvasi-aceh-pada-1832-DAlQ7
- 4. https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/xx/aceh-2/aceh/
- 5. Meuraxa, Dada. 2018. Peristiwa Berdarah di Aceh. Banda Aceh: PeNA
- 6. http://aridlowi.blogspot.com/2014/07/feodalisme-di-pesantren.html
- 7. https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Cumbok
- 8. https://www.academia.edu/29409480/Pelajaran_dari_Kasus_Din_Minimi
- 9. https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Penguasa_Aceh#Sultan_Aceh_keturunan_Bugis